Kesaksian Istri Bigadir Petrus, Ada SMS Mesra dan Ancaman Pembunuhan

Kesaksian Istri Bigadir Petrus, Ada SMS Mesra dan Ancaman Pembunuhan
Istri Brigadir Petrus, Windri Hairin Yanti (tengah).
Selasa, 01 Maret 2016 12:17 WIB
PONTIANAK - Kasus mutilasi yang dilakukan anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus terhadap kedua anak kandungnya, F (5) dan A (3) masih ramai diperbincangkan. Sebab setelah menjalani pemeriksaan secara intensif kepada tersangka, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan.

Pada Sabtu (27/2) lalu, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Petrus. Hasil dari TKP itu ditemukan fakta baru terkait kasus tersebut. Sehingga memunculkan beragam dugaan motif mutilasi yang dilakukan pria lulusan sekolah polisi 2007 itu.

Namun yang pasti, polisi sedikit menemukan titik terang soal motif dari kesaksian istri Petrus Windri. Berdasarkan keterangan Windri, Petrus belakangan kerap marah-marah lantaran dituding berselingkuh. Tudingan itu muncul ketika Windri memergoki pesan singkat dari seorang wanita yang masuk di HP tersangka.

"Berdasarkan fakta-fakta dan keterangan istrinya Windri Hairin Yanti, dalam dua minggu terakhir pelaku sering marah-marah, setelah istrinya menuding pelaku selingkuh yang berawal dari masuknya pesan singkat ke handphone pelaku dari seorang perempuan," kata Kapolda Kalimantan Barat, Arief Sulistyanto, di Pontianak Senin (29/2).

Selain itu, pelaku juga cemburu dengan istrinya yang sehari-hari membantu suaminya mencari penghasilan tambahan dengan menerima pesanan kue ulang tahun dan lain sebagainya.

"Sehingga ke mana-mana istrinya selalu diawasi oleh orang suruhan pelaku. Istrinya menjadi tidak senang karena sudah tidak ada saling percaya, dampaknya istrinya minta cerai yang terjadi dua minggu sebelum kasus pembunuhan tersebut," ungkapnya.

Sehingga, menurut Arief, pelaku menjadi pemarah, dan malah menurut pengakuan istrinya, kedua anaknya pernah memberitahukan bahwa pelaku akan membunuh istrinya, tetapi omongan kedua anak tersebut tidak dihiraukan Windri, sehingga terjadilah pembunuhan itu.

"Menurut pengakuan istrinya, pelaku selama seminggu ini terlihat marah-marah dan seperti mengusir orang tetapi yang diusir sebenarnya tidak ada. Hal itu sudah diantisipasi dengan berkonsultasi dengan romo di Gereja,"

Dari dugaan cemburu itu, Petrus murka yang mengakibatkan dirinya gelap mata menghabisi dua anaknya. Bahkan, Windri sempat akan dibunuh bersamaan dengan anak-anaknya.

"Dia mengatakan akan membunuh istrinya," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto.

Setelah niat membunuh, Petrus juga berencana akan membakar habis keluarganya itu. Bahkan, penyidik juga menemukan tumpukan kayu di belakang rumahnya yang akan bakal digunakan untuk membakar itu. Dia juga mengaku bakal bunuh diri usai membantai semua keluarganya.

"Langkah kami saat ini, yakni sudah melakukan olah TKP, autopsi, penyitaan barang bukti, melakukan uji narkoba yang hasilnya negatif, melakukan pra rekonstruksi, mendatangkan tim psikolog baik dari Polda Kalbar maupun Mabes Polri," pungkas Arif.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/