Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
2
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
15 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

100 Mualaf di Pedalaman Papua Ikuti Khitanan Massal, Ada yang Berusia 40 Tahun

100 Mualaf di Pedalaman Papua Ikuti Khitanan Massal, Ada yang Berusia 40 Tahun
(dream)
Selasa, 19 Januari 2016 18:01 WIB
JAYAPURA - Sebanyak 100 mualaf di pedalaman Papua mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh Islamic Medical Service (IMS). Sunatan massal ini dilaksanakan pada Sabtu hingga Minggu pekan lalu di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatullah Sorong.

“Meski bukan liburan sekolah, antusias peserta dan orangtua untuk menkhitankan anak-anaknya cukup tinggi. Padahal tempat tinggal sebagian besar peserta jaraknya lumayan jauh,” kata Syaifuddin Hamid, dokter yang menjadi ketua Tim IMS, Selasa 19 Januari 2016.

Dari 100 mualaf yang ikut sunatan massal itu, 20 di antaranya sudah berusia dewasa, sementara 80 masih anak-anak dan remaja. Tim medis IMS juga memberi arahan tentang manfaat khitan serta perawatan kesehatan setelah khitan agar tidak terjadi infeksi.

Salah seorang mualaf, Thomas (40), bersyukur dengan kegiatan khitan massal ini. “Kami bersyukur dengan acara khitanan massal ini, alhamdulillah ada saudara kami yang belum pernah berjumpa dengan kami tapi peduli dengan kesehatan kami di sini,” ungkap Thomas.

Pada khitanan massal ini, IMS bekerjasama dengan Badan Pengelola Zakat, Infaq, Sedekah Bank Mandiri (BPZIS Mandiri). Selain dikhitan secara gratis, setiap peserta memperolah bingkisan alat salat serta uang saku.

Program khitan massal ini memang tengah menjadi fokus IMS, lembaga kesehatan nasional di bawah naungan ormas Islam Hidayatullah, ini. Selain Papua, IMS juga akan melakukan khitanan massal mualaf di Kepulaun Mentawai, Sumatera Barat.

“Banyak para mualaf dhuafa yang tersebar di Indonesia yang belum dikhitanan,” kata Humas IMS, Imron Faizin.

“Setelah masuk Islam, tentu khitan adalah hal yang wajib dilakukan. Sementara belum banyak lembaga sosial yang menggarap program khitan untuk para mualaf ini,” tambah Imron.***

Editor:sanbas
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/