Keroyok Siswa SD Hingga Luka Serius, Anggota Marinir Oleskan Antiseptik dan Beri Uang Rp100 Ribu

Keroyok Siswa SD Hingga Luka Serius, Anggota Marinir Oleskan Antiseptik dan Beri Uang Rp100 Ribu
Begini kondisi punggung bocah T setelah dikeroyok anggota Marinir. (detik.com)
Rabu, 13 Januari 2016 12:10 WIB
JAKARTA - Seorang siswa SD berinisial T, menjadi korban pengeroyokan sejumlah anggota Marinir. Saat dijenguk Ketua KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Asrorun Ni'am Sholeh, bocah 12 tahun itu menceritakan kebiadaban para personel Marinir tersebut.

"Dia bilang yang pukuli dia ada yang pakai seragam ada yang tidak. Dia dipukuli hingga memar di bagian tubuh, kaki dan tangan," ujar Asrorun menirukan cerita bocah tersebut usai menjenguk bocah tersebut di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016).

Bocah itu dipukuli oknum Marinir saat bermain di Bumi Marinir Cilandak, Jaksel, pada Minggu 9 Januari. Bocah ini dipukuli karena dituduh mencuri burung.

Asrorun mengatakan, bocah itu juga menyebutkan nama-nama pelaku. Kini bocah trauma bila melihat ada petugas berseragam ala Korps Marinir.

"Inisial pelaku yang diingat korban adalah Y, B dan I," ucapnya.

Setelah memukuli bocah itu, pemukul mengoleskan obat antiseptik di bagian tubuh yang memar. Menurut Asrorun, bocah itu tidak terbukti mencuri sehingga pelaku sempat meminta maaf ke bocah itu dan memberikan uang Rp100 ribu sebagai uang permintaan maaf.

"Karena tidak terbukti dikasih uang Rp100 ribu, ini menistakan dan merendahkan martabat anak," kata Asrorun yang juga mendesak Korps Marinir mengusut kasus kekerasan ini.

Luka yang diderita bocah korban pemukulan itu cukup serius. Berdasarkan foto-foto, bibir bocah itu bengkak dan punggungnya kemerahan penuh luka memar.

Korps Marinir Minta Maaf

Korps Marinir meminta maaf atas insiden yang dialami bocah 12 tahun yang dianiaya seorang prajurit karena kepergok mencuri burung. Marinir menyesalkan peristiwa itu. Bocah 12 tahun itu babak belur dipukuli.

"Kita juga komit dengan penegakkan disiplin. Kepada publik dan keluarganya kami mohon maaf. Kami menyesalkan. Seperti saya sampaikan tadi semua pengobatan akan ditanggung oleh pelaku," jelas Kadispen Kormar Letkol Marinir Suwandi dalam jumpa pers di Mako Marinir Kwitang, Jakpus, Rabu (13/1/2016).

Menurut dia, kasus yang terjadi pada T,  siswa kelas 6 di SDN 01 Ciganjur yang menjadi korban penganiayaan oknum marinir pada Minggu (10/01/2016), masih dalam pengusutan.

"Sehingga nanti dari beberapa fakta-fakta itu baru bisa disimpulkan sanksinya apa. Kalau memang dibawa ke penegak hukum kita dukung. Kasus ini sudah di provost Cilandak sudah disidik. Kan perlu bukti, saksi. Kesalahannya di situ kenapa harus main hakim sendiri," terang dia.

"Mediasi sudah dilakukan oleh satuannya bertemu dengan keluarganya. Yang saya dapatkan keluarga menerima (mediasi). Di lokasi itu memang ada jalan raya. Memang di sekitar situ sering ada kemalingan burung dan lainnya," tutur Suwandi.

Suwandi memastikan kalau bocah 12 tahun itu memang tertangkap tangan mencuri burung dan ditangkap saat hendak kabur.

"Korban memang ketangkap tangan melakukan itu (mencuri). Dia kemudian kabur membawa kabur burung. Dan kemudian anak itu jatuh dan burungnya kelihatan," tutup dia.***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/