Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
5 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
4 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
4 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
4 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Ivan Gunawan Minta Maaf terkait Kontroversi Video Candaan Pelecehan Seksual
Umum
3 jam yang lalu
Ivan Gunawan Minta Maaf terkait Kontroversi Video Candaan Pelecehan Seksual
6
Penyanyi Nelly Furtado Terjatuh Saat Tampil di Festival Musik Coachella
Umum
3 jam yang lalu
Penyanyi Nelly Furtado Terjatuh Saat Tampil di Festival Musik Coachella
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Pembangunan Telan Biaya Rp126 Miliar, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserahkan ke Palestina

Pembangunan Telan Biaya Rp126 Miliar, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserahkan ke Palestina
Rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza. (int)
Sabtu, 09 Januari 2016 22:11 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara penyerahan secara simbolis Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina di Gedung Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki malam ini. Penyerahan simbolis itu dilakukan MERC-Indonesia kepada Menteri Kesehatan Palestina, Jawad Awwad.

JK tiba di Gedung Teater Jakarta TIM, Sabtu (9/1/2016)sekitar pukul 19.30 WIB Dalam kesempatan itu, hadir juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendikbud Anies Baswedan, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Faris Mehdawi dan beberapa duta besar negara sahabat lainnya, serta Ketua Presidium MER-C Indonesia Hendri Hidayatullah.

Ketua Presidium MERC--Indonesia Hendri Hidayatullah mengatakan, rumah sakit ini merupakan sumbangan dari warga Indonesia untuk rakyat Palestina. Pembangunan menelan biaya total Rp126 miliar.

"Semua murni dari sumbangan rakyat Indonesia, tidak ada dari asing. RS diberi nama RS Indonesia agar terasa Indonesia," kata Hendri dalam sambutannya.

Juru Bicara MER-C Indonesia, Jose Rizal mengatakan, penyerahan secara simbolis ini menandakan telah beroperasinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Meski sebelumnya RS ini telah resmi beroperasi pada akhir Desember 2015 lalu.

Menurut Jose, pembukaan RS Indonesia itu disambut antusias oleh masyarakat Palestina di Gaza. Sudah 312 orang pasien rawat jalan yang berobat di RS itu. RS Indonesia di Gaza ini dibangun dari hasil donasi masyarakat Indonesia. Pembangunan RS ini sebagai wujud kepedulian dan bantuan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina.

Pembangunan RS ini dimulai pada Januari 2009 lalu. RS ini dibangun oleh lembaga medis kemanusiaan MER-C Indonesia bersama para relawan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia. RS ini dibangun di lahan seluas 16.261 meter persegi yang merupakan wakaf dari pemerintah Palestina. Luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi.

RS ini terdiri dari dua lantai dan ruang bawah tanah. Ada 90 ruang rawat inap, 10 ruang instalasi gawat darurat, satu laboratorium, satu ruang radiologi dan 10 ruang perawatan intensif berkapasitas 100-150 pasien. Pembangunan gedung RS ini menelan biaya Rp30 miliar. Sementara untuk bangunan pelengkap kompleks RS ini Rp7,5 miliar. Serta Rp65 miliar untuk alat kesehatan dan perlengkapan lainnya.

JK Apresiasi

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan apresiasi tinggi kepada rakyat Indonesia yang dipelopori oleh MER-C Indonesia atas berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

"Atas nama perintah memberikan penghargaan tinggi kepada MER-C yang telah ambil inisiatif luar biasa mendahului pemerintah,  ini langkah-langkah yang sangat istimewa membangun RS Indonesia di Gaza," kata JK.

JK menyampaikan itu dalam sambutannya pada acara Penyerahan RS Indonesia kepada Pemerintah Palestina di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (9/1/2016).

JK mengungkapkan, berdirinya RS Indonesia itu menjadi bukti jika mendapat dukungan masyarakat maka setiap niat baik akan dapat dilaksanakan dan dijalankan. Menurut JK, keberanian para relawan dan sumbangsih semua pihak yang terlibat akan diingat oleh rakyat Palestina. Sebab persahabatan yang baik adalah yang mau membantu kendati dalam keadaan sulit.

"Kita (Indonesia) memang masih butuh dan kurang rumah sakit, tapi banyak yang lebih butuh dari kita," ujarnya.

"Yang penting setelah membangun adalah operasionalnya. Siapa yang akan mengoperasikan rumah sakit ini, tentu rakyat Palestina banyak yang pintar," sambungnya.

JK mengatakan, apa yang telah dilakukan masyarakat dan MER-C Indonesia ini harus menjadi contoh semua elemen untuk saling membantu. Namun di samping itu, permasalahan di Palestina dewasa ini agar terlupakan dengan adanya kemelut antara negara di Timur Tengah.***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/