Tuduh Muslimah Bercadar Teroris dan Usir Keluar Mal, Bule Australia Ditangkap Polisi di Semarang

Tuduh Muslimah Bercadar Teroris dan Usir Keluar Mal, Bule Australia Ditangkap Polisi di Semarang
Bule Australia yang menuduh muslimah bercadar teroris diperiksa polisi. (merdeka.com)
Minggu, 20 Desember 2015 09:31 WIB
SEMARANG - Tuduh adik ulama Jawa Tengah (Jateng) teroris, seorang warga negara Australia bernama Erik Dewanta, yang berdomisili di Jalan Bromo Nomor 39, Kota Semarang, Jawa Tengah ditangkap polisi Sabtu (19/12). Erik ditangkap saat sedang berada di Mall Gelael di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Erik menyebut Habib Thohir Husin Bin Ali Yahya dan istrinya yang bercadar sebagai seorang teroris. Thohir adalah adik ulama asal Pekalongan Habib Luthfi Bin Ali Yahya.

Menurut pengakuan saksi Adzanta Bilhaq (47) warga Pleburan Tengah Nomor 3A, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, kejadian itu berawal sekitar Pukul 18.00 WIB usai maghrib setelah berbincang-bincang dengan Habib Thohir di rumahnya.

Ditemani dengan masing-masing istri mereka, Adzanta Bil Haq bersama Habib Thohir menuju ke Mall Gelael di Jalan Sultan Agung, tepatnya di sebelah pintu utama Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Saat kami akan membeli salah satu stand tempat rokok dijual tiba-tiba ada seorang bule tinggi besar mendatangi kami sambil membawa tas kresek. Dia langsung bilang ke kami dalam bahasa Inggrisnya teriak, jangan belanja di sini, di sini bukan belanja tempatnya orang muslim," kata Adzanta sambil menirukan perkataan Erik usai melaporkan kejadian itu di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (19/12) malam tadi.

Adu mulutpun terjadi, Adzanta bahkan menceritakan Erik membentak ke mereka berempat bahwa di Gelael Mall itu banyak makanan yang mengandung babi. Sehingga tidak layak, orang muslim seperti mereka belanja di tempat tersebut.

"Banyak babi teriak dia. Kita nggak beli, babi wong kita mau beli rokok kata saya. Eh dia malah ngusir kita sambil ngomong keluar! get out, get out. Lalu dia nuding sama habib, sama istrinya Rifah yang kebetulan menggunakan hijab (jilbab) bercadar. Dia bilang teroris. Padahal kalau muslimah memakai jilbab bercadar itu kan sudah biasa dimana-mana ada," ucapnya.

Merasa jengkel dengan tingkah Erik, Adzanta akhirnya langsung kembali membentak bule tersebut dalam bahasa Inggris jika dia telah melakukan penghinaan terhadap agama.

"Saya bilang jika dia sudah hina agama. Eh, malah dia ngaku beragama Islam. Pertama ngaku namanya Muhammad. Saya nggak percaya karena waktu itu dia sambil nenteng bir di tangannya," terangnya.

Semakin jengkel dengan tingkah dan perilaku Erik tersebut, Adzanta langsung berinisiatif untuk memanggil manajer Gelael dan akhirnya pihak Gelael melaporkan kejadian itu ke polisi. Tanpa menunggu lama, petugas piket Reskrim dan SPKT Polrestabes Semarang yang datang langsung menggelandang bule Erik untuk diamankan di Mapolrestabes Semarang.

"Dia tidak kooperatif. Ditanya tidak mau menjawab dengan sopan. Mungkin orang Australia. Dia malah mau pergi. Mau lari ke mobilnya saya tahan dia. Langsung saya bilang, kita selesaikan di kantor polisi. Dia langsung diangkut pakai mobil polisi ke sini," ucapnya.

Akibat perbuatanya tersebut, Erik langsung dilaporkan oleh Adzanta dan Habib Thohir yang masing-masing ditemani istrinya di SPKT Polrestabes Semarang. Usai keempatnya melaporkan, hingga berita ini ditulis keempatnya dimintai keterangan oleh petugas. Satreskrim Polrestabes Semarang sebagai saksi dan korban.

Sementara, bule Australia Erik Dewanta itu sampai malam ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Satreskrim Polrestabes Semarang untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya tersebut.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/