Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
4 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Asteroid Raksasa Akan Tabrak Bumi pada Malam Natal, Berpotensi Lenyapkan Sebuah Benua?

Asteroid Raksasa Akan Tabrak Bumi pada Malam Natal, Berpotensi Lenyapkan Sebuah Benua?
Ilustrasi badai Asteroid menerjang Kota London. (tempo.co)
Kamis, 17 Desember 2015 07:51 WIB
JAKARTA - Sebuah asteroid raksasa yang melintas dekat bumi pada malam Natal diperkirakan akan menimbulkan gempa dan letusan gunung berapi. Batu ruang angkasa selebar 1,5 mil yang dinamai 2003 SD220 itu berpotensi melenyapkan sebuah benua dalam kasus tumbukan langsung.

Asteroid rakasa itu adalah salah satu dari 17 benda angkasa luar yang dipantau ketat oleh NASA dan para ahli astronomi karena kedekatannya dengan bumi. Para ilmuwan percaya 2003 SD220 bisa berukuran lebih besar karena dianggap bagian dari massa objek itu mungkin telah diselimuti kabut gelap.

Laman Mirror, 16 Desember melaporkan berita mungkin hanyalah rumor teori konspirasi tentang Planet X misterius empat kali Jupiter yang akan melewati Bumi bulan ini. Namun mereka menambahkan beberapa rincian tentang pentingnya mengamati benda asing yang mendekat.

NASA menjelaskan jika radar akan memberikan rincian dari karakterisasi fisik pertama benda-benda termasuk ukuran, bentuk, fitur permukaan, sifat reflektif, dan jarak dengan permukaan bumi.

"Kami mengusulkan pemotretan radar, karakterisasi fisik, dan penyempurnaan orbit dari 17 Neas di tahun kalender 2015 menggunakan 294 jam. Radar ini bisa dibilang teknik di Bumi yang paling kuat pasca-penemuan karakterisasi fisik dan dinamis dari asteroid paling dekat ke Bumi (Neas)," NASA melaporkan dalam sebuah pernyataan.

"Selama jangka panjang, pengamatan kami akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang asal usul keragaman dalam morfologi asteroid, pentingnya mekanisme perintang, pengaruh tumbukan, struktur interior dan sifat termal dari asteroid. "

Asteroid dikatakan berjarak sekitar 6,7 juta mil dari bumi tetapi para ahli mengkhawatirkan kemungkinan efek Yarkovsky, yang membuat asteroid bergeser dan mengubah orbitnya, Express melaporkan.

"Secara umum, radar astrometri memungkinkan peningkatan substansial dalam pengetahuan lintasan asteroid, yang penting untuk perencanaan misi, eksploitasi sumber daya, dan penilaian dampak asteroid yang berpotensi berbahaya (Odha)," laporan itu menambahkan.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/