Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
7 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Sepakbola
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Air Laut Mendadak Surut Usai Gempa 6,9 SR, Warga Maluku Mengungsi ke Hutan dan Gunung

Air Laut Mendadak Surut Usai Gempa 6,9 SR, Warga Maluku Mengungsi ke Hutan dan Gunung
(kompas.com)
Rabu, 09 Desember 2015 20:29 WIB
AMBON - Warga Maluku Tengah berhamburan dari rumah-rumah mereka setelah gempa tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (9/12) malam.

Gempa dirasakan  warga di Kecamatan Banda, Kecamatan Tehoru, dan Kecamatan Teluti, sekitar pukul 19.21 WIT.

Getaran gempa yang dirasakan cukup kuat itu membuat warga langsung berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka.

Warga semakin panik setelah beberapa saat kemudian mereka melihat air laut mengalami surut secara tiba-tiba.

Fenomena itu membuat warga langsung mengungsi ke hutan dan juga daerah-daerah pegunungan.

"Air laut surut seketika, sehingga kita langsung memilih meninggalkan rumah, dan lari ke hutan," kata Gunawan Tehuayo warga desa Tehua Kecamatan Telutih saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Rabu malam.

Dia mengaku mereka terpaksa memilih mengungsi karena takut akan terjadi tsunami.

Selain di desa Tehua, berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, warga di sebagian besar Kecamatan Teluti, Tehoru dan Banda juga ikut mengungsi dari rumah-rumah mereka.

Kepanikan serupa juga terjadi di Kepulauan Banda setelah gempa terjadi. Warga di Banda Neira misalnya, langsung memilih mengungsi dari rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri ke kawasan dataran tinggi.

Kepala Kecamatan Banda, Kadir Sarlian kepada Kompas.com membenarkan jika gempa tersebut membuat warga di Pulau Neira langsung mengungsi ke pegunungan.

Dia mengaku warga panik dan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi setelah melihat air laut surut.

"Warga semua memilih mengungsi di kawasan Bandara di Kampung Baru, kebetulan daerahnya daratannya tinggi. Itu karena air laut sempat surut jadi warga mengira akan ada tsunami," ujarnya.

Kepala BMG Stasiun Ambon, Abraham Mustamu kepada Kompas.com menerangkan gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter itu berpusat di barat laut kepulauan Banda atau 98 kilometer tenggara Kota Masohi dengan kedalaman 57 kilometer di bawah laut.

"Gempa berpusat di laut banda dengan kedalaman 57 kilometer dibawah laut dengan lokasi 3.98 lintang selatan dan 129.56 bujur barat," ucapnya. ***

Editor:sanbas
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/