Wisata Religi Pekanbaru

KEMANA jika ke Pekanbaru? Bagi pecinta wisata religi, Mesjid Agung Annur Pekanbaru bisa jadi salah satu yang perlu dikunjungi. Kemegahan dan kenyamanan selama di tempat ibadah ini akan terasa dan berbeda dengan yang ada di daerah lain.

Pekanbaru yang terus tumbuh dan berkembang pesat dalam sektor perdagangan, bisnis dan jasa, saat ini telah menjelma menjadi satu dari tiga kota berpenduduk terpadat di Sumatera setelah Medan dan Palembang. Gedung-gedung pencakar langit, pusat-pusat perbelanjaan modern tumbuh bak cendawan di musim hujan. Namun masih ada yang menarik dari kota yang berasal dari sebuah bandar bernama Senapelan ini, yaitu keberadaan Mesjid Agung Annur yang berdiri megah tepat di jantung kota.

Bagi warga Pekanbaru, Mesjid Agung Annur merupakan tempat ibadah yang telah menjadi kebanggaan sejak diresmikan tahun 1968. Meski saat itu, bangunannya belum semegah sekarang, namun mesjid yang berada di pusat pendidikan dan keagamaan ini telah menjadi ikon kota yang tak terlupakan karena kekhasan dan keanggunannya.

Mesjid Agung An-Nur tempo dulu.

Mesjid ini mulai dibangun tahun 1963 dan selesai tahun 1968 pada era kepemimpinan Gubernur Riau Arifin Ahmad. Bangunannya dipengaruhi arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India ini yang mencerminkan keberagaman Riau. Saat ini, mesjid yang telah direnovasi di era Gubernur Riau H Saleh Djasit tahun 2000 itu telah menjadi salah satu mesjid termegah di tanah air dengan berbagai perubahan.

Mesjid Agung An-Nur juga disebut-sebut sebagai Taj Mahalnya propinsi Riau. Arsitektur Mesjid ini dirancang oleh Ir Roseno dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas mesjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan mesjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.

Mesjid Agung An-Nur Pekanbaru.

Mesjid ini mempunyai tiga buah tangga, 1 buah tangga di bagian muka dan 2 buah tangga di bagian samping. Di bagian atas terdiri dari 13 buah pintu dan bagian bawah terdiri dari 4 buah pintu dan mempunyai kamar-kamar yang besar dan sebuah aula. Sedangkan tulisan kaligrafi yang terdapat dalam ruangan mesjid ini ditulis oleh seorang kaligrafer bernama Azhari Nur dari Jakarta yang ditulis pada tahun 1970.

Di lokasi ini juga terdapat berbagai fasilitas keagamaan seperti Islamic Centre dan pusat pendidikan. Selain itu dengan dukungan pekarangan yang sangat luas juga sangat memberi kenyamanan saat parkir karena areal parkir yang bisa mendukung ratusan kendaraan. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kehadiran taman-taman yang indah yang bisa digunakan untuk jogging dan beristirahat. ***