Trump Tuduh Mayjen Qassem Soleimani Berencana Serang 4 Kedubes, Menhan AS Sebut Tak Ada Buktinya

Trump Tuduh Mayjen Qassem Soleimani Berencana Serang 4 Kedubes, Menhan AS Sebut Tak Ada Buktinya
Mayor Jenderal Qassem Soleimani. (int)
Selasa, 14 Januari 2020 10:52 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani berencana menyerang empat Kedutaan Besar (Kedubes) AS, dan itu dijadikan dalih oleh Trump membenarkan pembunuhan terhadap Qassem Soleimani.

Namun tuduhan Trump itu dibantah Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper. Esper mengaku tidak melihat bukti spesifik dari pejabat intelijen kalau Iran berencana untuk menyerang empat Kedubes AS.

''Apa yang dikatakan presiden bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan, saya berbagi pandangan itu. Presiden tidak mengutip bukti spesifik,'' kata Esper, Ahad (12/1), seperti dikutip dari republika.co.id.

Esper mengaku setuju dengan Trump bahwa serangan tambahan terhadap Kedubes AS mungkin dilakukan. Namun, dia mengatakan dalam acara ''Face the Nation'' di CBS bahwa pernyataan Trump kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik masalah rencana serangan terhadap empat kedutaan besar.

Ketika ditekan apakah petugas intelijen menawarkan bukti konkret tentang hal itu, dia berkata, ''Saya tidak melihat satu hal pun mengenai empat kedutaan tersebut.''

Trump dan pejabat adminsitrasinya dengan tegas menyatakan pembunuhan Soleimani melalui serangan udara AS di Baghdad karena memperhitungkan risiko serangan yang akan datang. Iran diklaim akan melakukan serangan terhadap para diplomat dan anggota layanan AS di Irak maupun di seluruh wilayah.

Esper mengatakan dalam wawancara terpisah di CNN ''State of the Union'' bahwa pemerintah memiliki kecerdasan yang sangat baik. Hal ini pun digunakan dalam mempertimbangkan serangan yang lebih luas, termasuk terhadap beberapa kedutaan.

Namun, informasi tersebut hanya dibagikan kepada Gang of Eight. Istilah itu digunakan untuk merujuk kepada sekelompok pemimpin tertinggi di Kongres yang mendapat pengarahan tentang informasi sensitif yang tidak dapat diakses oleh anggota Kongres lainnya.

Demokrat dan beberapa Republikan di Kongres telah mempertanyakan pembenaran serangan itu. Mereka belum diberi penjelasan yang memadai dan terperinci atas keputusan yang membuat gejolak baru di Timur Tengah.

Ketua Komite Intelijen House of Representatives dan anggota Gang of Eight, Adam Schiff, mengatakan, kelompok itu tidak diberi tahu tentang kemungkinan serangan pada empat kedutaan besar. ''Tidak ada diskusi dalam pertemuan Gang of Eight bahwa ada empat kedutaan yang menjadi sasaran. Kami memiliki kecerdasan luar biasa yang menunjukkan ini adalah target spesifik,'' katanya, Ahad.

Senator Republik Mike Lee menyatakan kekhawatiran tentang integritas informasi yang diberikan presiden dan pengawas keamanan kepada Kongres tentang Iran. Dia mengaku anggota Kongres hanya diberi pengarahan yang bersifat sangat umum.

''Saya percaya arahan dan presiden percaya bahwa mereka memiliki dasar untuk menyimpulkan ada serangan yang akan terjadi. Saya tidak meragukannya. Sangat frustrasi untuk diberi tahu itu dan tidak mendapatkan detail di baliknya,'' ujar Lee.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/