Coba Perkosa Istri Keponakan di Ladang, Warga Padang Lawas Utara Tewas Dianiaya Pasutri

Coba Perkosa Istri Keponakan di Ladang, Warga Padang Lawas Utara Tewas Dianiaya Pasutri
Lokasi penemuan jasad Harun Harahap. (kompas.com)
Senin, 13 Januari 2020 23:26 WIB
PADANG LAWAS UTARA - Harun Harahap (40), warga Desa Sihapas-apas, Padang Bolak, Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, ditemukan tak bernyawa di perbukitan di Desa Sihapas-apas, Sabtu (11/1/2020).

Dikutip dari kompas.com, Kepala Polisi Sektor Padang Bolak Polres Tapanuli Selatan AKP Zulfikar mengatakan, dari hasil penyidikan kepolisian diketahui Harun tewas akibat dianiaya pasangan suami isteri (Pasutri) yang masih punya hubungan keluarga dengan korban.

Zulfikar menyebutkan, Sabtu (11/1/2020), setelah mendapat informasi adanya penemuan jasad seorang warga di areal perbukitan, dia langsung berkordinasi dengan personelnya untuk berangkat ke lokasi.

Lebih dari satu jam berjalan kaki, melewati areal perbukitan dengan medan yang naik turun, Zulfikar dan personel tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dia menemukan kondisi Harun Harahap sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan di bagian tubuh banyak luka akibat benda tajam.

"Mulanya yang pertama kita lakukan adalah mengevakuasi jenazah. Karena kondisi TKP yang sulit, dan butuh tenaga ekstra," ujar Zulfikar saat dihubungi kompas.com, Senin (13/1/2020).

Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan dari beberapa saksi, Zulfikar menyebut korban meninggal akibat dianiaya.

''Dari luka-luka yang ditemukan di tubuh korban, kita duga kuat korban meninggal akibat dianiaya. Dan untuk pelaku sudah kita ketahui,'' kata Zulfikar.

Dia menjelaskan, korban diduga dianiaya dua tersangka yaitu Gokkon Pardede (40) dan Desi Harahap (35), pasangan suami isteri warga yang sama, dan mereka masih punya hubungan keluarga yang dekat.

''Korban merupakan paman tiri dari kedua tersangka. Ibu korban adalah isteri kedua dari kakek tersangka Gokkon Pardede,'' ujar Zulfikar.

Percobaan Perkosaan

Dari keterangan Desi Harahap, istri Gokkon, kata Zulfikar, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (11/1/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu, Desi bersama suaminya Gokkon sedang bekerja di ladang di areal perbukitan Desa Sihapas-apas yang banyak ditanami nilam.

Desi mengaku, ia mendapat lemparan batu saat sedang bekerja. Ia mencari dari mana dan siapa yang melempar batu tersebut.

Sementara saat itu, suaminya, Gokkon, bekerja di areal yang sama, namun tidak selokasi dengannya.

Desi terkejut, saat itu ia melihat korban datang ke arahnya dan langsung mencoba memeluknya. Sepertinya mencoba memerkosanya.

Desi meronta dan menjerit minta tolong. Jeritannya didengar suaminya.

Melihat Gokkon datang, korban yang memegang parang langsung menyerangnya dan mengenai bagian lutut kiri Gokkon.

Melihat suaminya diserang korban, Desi pun mengambil kayu dan ikut menyerang korban hingga parang yang dipegang korban terlepas.

Mendapat kesempatan itu, Desi lalu mengambil parang korban dan menyerang tubuh korban bertubi-tubi.

''Korban dan keponakannya sempat bergumul, Gokkon mulanya diserang pamannya. Lalu isterinya ikut membantu, dan mengambil parang korban kemudian menyerangnya hingga tewas,'' kata Zulfikar.

Hingga kini, ujar Zulfikar, pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

Dan untuk korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga, dan dua diduga tersangka sudah dimintai keterangan dan akan dilakukan penahanan. ***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77