Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
24 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
4
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Sudah Diusir, Kapal-kapal China Tetap Bertahan Tangkap Ikan di Perairan Kepulauan Riau

Sudah Diusir, Kapal-kapal China Tetap Bertahan Tangkap Ikan di Perairan Kepulauan Riau
KRI usir kapal penjaga pantai China di perairan Natuna, Kepulauan Riau. (bbc.com)
Minggu, 05 Januari 2020 20:47 WIB
TANJUNGPINANG - Hingga Ahad (5/1/2020), kapal-kapal nelayan China masih bertahan menangkap ikan secara ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Dikutip dari inilah.com, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono menyatakan, kapal-kapal China tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

''Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan China,'' kata Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri, Ahad (5/1/2020).

Yudo menegaskan bahwa TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna.

''Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut,'' katanya menegaskan.

Operasi ini, kata dia, tidak memiliki batas waktu sampai kapal China betul-betul angkat kaki dari wilayah maritim Indonesia.

''Fokus kami sekarang ialah menambah kekuatan TNI di sana. Besok akan kami gerakkan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal itu,'' katanya.

Sampai saat ini, kata dia, tindakan yang dilakukan TNI masih bersifat persuasif dengan memperingati kapal China bahwa mereka sudah menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna.

''TNI mengedepankan upaya damai dalam menangani persoalan ini,'' katanya menambahkan.

Pangkogabwilhan I turut menyampaikan berdasarkan pantauan TNI pada saat ini yang terdeteksi memasuki Laut Natuna hanya kapal nelayan China.

Kapal nelayan dari negara lain, seperti Vietnam, tidak berani lagi masuk ke zona tersebut.

''Kapal nelayan Vietnam sudah banyak kami tangkap, jadi mereka tidak berani lagi,'' kata Yudo. ***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77