Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
2
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
3
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
20 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
4
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia

Waspadalah Bila Anak Anda Mimisan, Mungkin Saja Indikasi 5 Penyakit Berbahaya Ini

Waspadalah Bila Anak Anda Mimisan, Mungkin Saja Indikasi 5 Penyakit Berbahaya Ini
Ilustrasi mimisan. (liputan6.com)
Sabtu, 21 September 2019 11:38 WIB
PEKANBARU - Bila anak Anda sering mimisan atau keluar darah dari hidungnya, maka perlu waspada. Sebab mungkin saja mimisan tersebut indikasi dari penyakit berbahaya yang dideritanya.

Dikutip dari liputan6.com, Sabtu (21/9/2019), yang merangkum dari berbagai sumber, berikut ini sejumlaah penyakit berbahaya yang ditandai dengan mimisan.

1. Kanker Darah atau Leukemia

Penyakit leukemia atau yang biasa dikenal dengan kanker darah, merupakan penyakit yang menyerang sel-sel darah putih (leukosit) di dalam tubuh. Penyakit ini menyerang sumsum tulang yang menimbulkan produksi sel-sel darah putih secara abnormal.

Penderita leukemia biasanya mengalami gejala seperti mudah lelah, lemah, pusing, sakit kepala, sesak napas, kulit pucat, mudah terkena berbagai infeksi, demam, mudah memar atau berdarah, mudah mimisan, gusi rentan berdarah, pembengkakan dan nyeri sendi.

Ada beberapa komplikasi yang biasa terjadi pada penderita leukemia. Komplikasi yang terjadi ini berhubungan dengan menurunnya fungsi sel darah putih di dalam tubuh penderita leukemia, di antaranya infeksi berat (sepsis).

Tak hanya itu, apabila fungsi trombosit menurun, juga dapat terjadi pendarahan di berbagai area tubuh, seperti otak, paru, dan pencernaan. Pada komplikasi infeksi yang berat dan pendarahan pada leukemia dapat mengancam nyawa penderitanya.

2. Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan protein. Ya, protein sangat dibutuhkan dalam proses pembekuan darah apabila terjadi pendarahan sehingga sering disebut juga sebagai faktor pembekuan.

Pada keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah akan membentuk jarring penahan di sekitar sel darah, sehingga ketika mimisan terjadi darah akan membeku dengan cepat dan pendarahan pun berhenti.

Tetapi, pada penderita hemophilia, kekurangan protein ini bisa mengakibatkan perdarahan berkepanjangan. Penderita hemofilia yang sedikit kekurangan protein pembeku darah, biasanya akan mengalami perdarahan karena terbentur atau iritasi. Penderita yang banyak kekurangan protein pembeku darah, biasanya akan mengalami pendarahan spontan tanpa penyebab.

3. Polip Hidung

Mimisan yang terjadi secara terus-menerus juga bisa menjadi tanda adanya penyakit polip hidung. Penyakit ini merupakan pertumbuhan jaringan pada dinding dalam rongga hidung. Jaringan ini sifatnya lunak, tidak sakit, dan bukan kanker.

Bentuk dari polip ini menggantung menyerupai tetesan air mata. Hingga kini masih belum diketahui secara jelas apa penyebab penyakit polip hidung. Namun, polip hidung dikaitkan dengan proses peradangan kronis di hidung.

Gejala umum yang biasa dirasakan oleh penderita polip hidung adalah hidung tersumbat, hidung berair, indera penciuman dan perasa menjadi berkurang, mimisan, mendengkur saat tidur, dan akumulasi lendir di tenggorokan.

Nah, apabila gejala ini tidak segera ditangani, maka polip hidung dapat menimbulkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa, yaitu akan menyumbat jalan napas ketika tidur.

4. Koarktasio Aorta

Penyakit yang ditandai dengan mimisan yang berkepanjangan selanjutnya adalah koarktasio aorta. Ini merupakan penyakit kelainan jantung bawaan yang terjadi pada bagian pembuluh darah besar yang keluar dari jantung, yaitu aorta. Kelainan ini menimbulkan penyempitan pada aorta.

Penyempitan bisa terjadi pada satu lokasi atau lebih di sepanjang aorta. Hal ini membuat aliran darah yang keluar dari jantung menuju seluruh peredaran darah tubuh menjadi terhambat. Kondisi inilah yang membuat otot ventrikel kiri jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah keluar dari jantung. Apabila dibiarkan, kondisi ini akan berpotensi memicu gagal jantung.

Gejala yang terjadi pada penyakit ini bergantung pada parahnya penyempitan pada aorta. Pada bayi baru lahir, umumnya tidak menunjukkan gejala. Kalaupun ada, gejala yang ditunjukkan seperti sesak napas, kesulitan menerima makanan, berkeringat banyak, tekanan darah tinggi, hingga gagal jantung.

Sementara penderitanya anak yang lebih besar dan orang dewasa, koarktasio aorta dapat menimbulkan gejala seperti tangan dan kaki teraba dingin, mimisan, nyeri dada, nyeri kepala, sesak napas, tekanan darah tinggi, pusing, hingga pingsan.

5. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Pada ITP, sistem kekebalan tubuh berlaku salah dengan menghancurkan trombosit tubuh sendiri. Padahal, trombosit dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Penderita ITP mudah mengalami perdarahan atau memar secara berlebihan.

Gejala penyakit ITP yang biasa dirasakan adalah mudah memar secara berlebihan, perdarahan sulit berhenti, bintik-bintik merah keunguan di bawah kulit, mimisan, urine atau tinja berdarah, gusi mudah berdarah, dan perdarahan menstruasi secara berlebihan. Komplikasi dari ITP yang mengancam jiwa adalah ketika pendarahan sudah terjadi di otak.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwww