Evercoss Optimis Rencana Validasi IMEI akan berdampak Positif

Evercoss Optimis Rencana Validasi IMEI akan berdampak Positif
Ilustrasi
Senin, 19 Agustus 2019 07:52 WIB
JAKARTA - Terkait rencana pemerintah melakukan aturan validasi IMEI (International Mobile Equipment Identity) EVERCOSS mendukung langkah strategis tersebut. Aturan tersebut menurt Suryadi Willim, Marcomm Manager EVERCOSS akan berdampak positif terhadap persaingan smartphone di tanah air. Bagaimanapun, lanjut Suryadi dengan dirilisnya kebijakan tersebut akan mengerem peredaran ponsel Black Market (BM)  karena  nomor IMEI-nya tidak terdaftar di Perindustrian.

Sebagaimana diketahui dengan system yang dimiliki pemerintah bernama SIBINA (Sistem Informasi Basisdata IMEI Nasional) mampu mendeteksi terhadap IMEI smartphone. Jika IMEI sebuah smartphone tidak terekam di system itu, maka ponsel tersebut secara otomatis direkomendasikan oleh SIBINA agar operator memblokir layanan.

Dengan system tersebut EVERCOSS merasa ada harapan untuk kembali berkompetisi lebih sengit di industri smartphone tanah air. Bagaimanapun peredaran ponsel Black Market menurut Suryadi sangat berdampak terhadap pasar smartphone di tanah air.

Menurutunya dengan harga yang sama, semisal Rp. 1.200.000.- konsumen bisa mendapatkan smartphone Black Market dengan spesifikasi lebih tinggi dibanding dengan smartphone EVERCOSS. Mestinya lanjut Suryadi, harga smartphone tersebut berada pada kisaran Rp. 1.500.000 s/d Rp. 1.700.000.- Smartphone Black Market ini bisa menjualnya dengan harga Rp. 1. 200.000, malahan ada yang di bawah harga pasaran.”Bagaimana kami bisa bersaing dengan smartphone Black Market. Posisi kami sebagai pemain legal dan menaati peraturan justru disengat dengan siraman ponsel Black Market,” ungkap Suryadi.

“Dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun ini kami tersengat dengan gempuran ponsel Black Market.Jika ini tidak segera diantisipasi, kami yakini akan berdampak lebih buruk lagi terhadap industri smartphone nasional secara keseluruhan. Kami membaca laporan dari Asosiaasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), peredaran ponsel Black Market mencappai 20-30 persen. Merugikan Negara sekitar Rp. 2.8 triliun per tahun. Angka yang sangat fantastis,” beber Suryadi.

Bagaimanapun lanjutnya, maraknya smartphone Black Market (BM) sangat merusak ekosistem industri. EVERCOSS yang suduh memiliki pabrik smartphone di Semarang dan merakit sendiri smartphone sangat merasakan dampak negatif peredaran smartphone BM.

Dengan akan terbitnya aturan Validasi IMEI, EVERCOSS optimis bisa kembali bersaing dengan sengit dan bisa bertengger di TOP 5 market share smartphone Indonesia. Sekarang ini brand kebanggan masayarakat Indonesia mengandalkan XTREAM Series. Beberapa smartphone Xtream series yang beredar di pasara adalah Xtream 2 Plus, smartphone dengan spesifikasi gaming ini disupport dengan RAM 2GB, CPU Octa Core 1.6 GHz. Performanya dijamin dahsyat dan anti lelet.

Layar yang dimiliki Xtream 2 Plus ini terbilang lebar, 5.5 inchi dengan teknologi IPS full screen. Sehingga memainkan game di layar smartphone tersaa lebih nyaman dan lapang. Harganya pun sangat terjangkau dibawah Rp. 1 juta, memiliki keunggulan berupa Unlimited YouTube untuk 24 Jam selama 1 Tahun. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77