Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Kanker Usus Besar Bisa Dicegah, Begini Caranya

Kanker Usus Besar Bisa Dicegah, Begini Caranya
(republika.co.id)
Selasa, 01 Januari 2019 13:22 WIB
JAKARTA - Kanker kolorektal (kanker usus besar) perlu dideteksi sejak dini karena gejala penyakit ini tidak spesifik.

Dikutip dari republika.co.id, beberapa permasalahan yang umumnya dicurigai sebagai gejala kanker usus besar yaitu buang air besar (bab) berdarah dan diikuti dengan perubahan pola bab yang tidak teratur. Lalu ada pula gejala lainnya yaitu sensasi tidak puas setelah bab, nyeri perut serta berat badan turun tanpa sebab. 

Menurut dokter spesialis bedah digestif dr Adianto Nugroho SpB(K)BD dari RSUP Fatmawati, pasien yang masuk dalam kategori risiko sedang harus menjalani skrining dimulai sejak usia 50 tahun.

''Kategori risiko sedang tersebut meliputi, pasien dengan usia di atas 50, tidak mempunyai riwayat kanker usus besar atau inflammatory bowel disease, tidak ada riwayat keluarga kanker usus besar, tidak pernah terdiagnosis adenoma atau kanker usus besar setelah usia 60 tahun,'' ujar Adianto.

Beberapa skrining yang bisa dilakukan yaitu Fecal occult blood test (tes darah samar) setiap satu tahun, sigmoidoskopi setiap lima tahun, kolonoskopi setiap 10 tahun dan CT colonography setiap lima tahun. Sementara untuk mendiagonosis peluang kanker, ada sejumlah tes yang biasanya dilakukan diantaranya endoskopi dan CT scan.

Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual kanker, sekaligus memfasilitasi biopsy sehingga dapat dilakukan pemeriksaan patologi anatomi. Sementara pemeriksaan CT scan digunakan untuk menentukan lokasi, ekstensi dan penyebaran jauh dari kanker tersebut. Dari hasil pemeriksaan ini, barulah diketahui pengobatan dan penanganan apa yang tepat diberikan untuk pasien.

Menurut Adianto, pilihan pengobatan ditentukan berdasarkan stadium kanker. Pada stadium 1, 2 dan 3, pembedahan merupakan terapi utama. Tujuan pembedahan adalah mengangkat tumor beserta kelenjar getah bening di sekitarnya, untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh tumor sekaligus mencegah penyebaran lebih lanjut.

Di samping melakukan skrining, pencegahan kanker usus besar akan lebih baik dimulai dari memperbaiki gaya hidup dan pola makan. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan kanker usus besar yaitu, mengurangi konsumsi daging merah, berhenti merokok dan minuman beralkohol, olahraga teratur serta perbanyak konsumsi sayur, buah serta asam folat.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/