Hasil Penelitian, Wanita Berparas Cantik Rawan Bercerai, Ini Penyebabnya

Hasil Penelitian, Wanita Berparas Cantik Rawan Bercerai, Ini Penyebabnya
Ilustrasi. (int)
Minggu, 01 April 2018 11:00 WIB
JAKARTA - Memiliki wajah rupawan, ganteng bagi laki-laki dan cantik bagi wanita, dianggap keberuntungan, karena lebih berpeluang memilih calon pasangan hidup yang diinginkan dibanding mereka yang wajahnya kurang rupawan.

Namun ternyata, wajah rupawan tak selalu menguntungkan. Buktinya, menurut hasil penelitian, mereka yang berwajah rupawan sering kesulitan menjalin hubungan dan usia pernikahannya tidak panjang.

Dikuti dari dream yang melansir omgfacts.com, seorang ahli psikologi sosial Harvard, Christine Ma-Kellams tertarik mempelajari penelitian yang menyoroti kondisi hubungan seseorang dengan wajah cantik dan tampan.

Karena tampak memiliki banyak kelebihan, Ma-Kellams juga ingin tahu kerugian berwajah cantik dan tampan. Dia melakukan sejumlah penelitian tentang daya tarik fisik dengan harapan hidup dan tingkat kepuasan.

Studinya tampaknya menjelaskan mengapa banyak artis, yang tentunya berparas cantik dan tampan, mengalami kegagalan rumah tangga.

Dua studi pertama Ma-Kellams membuktikan bahwa hubungan antara kedua orang berparas menarik memiliki korelasi dengan ketidaklanggengan.

Dalam eksperimen pertama, dua perempuan menilai daya tarik pria berdasarkan foto buku tahunan sekolah menengah dari akhir 70-an hingga 80-an. Para peneliti kemudian menelusuri status perkawinan mereka melalui situs Ancestry.com.

Hasil studi menunjukkan, orang-orang yang dinilai menarik kemungkinan besar mengalami perceraian.

Dalam eksperimen kedua, perempuan yang sama menilai daya tarik selebritas pria dan wanita. Hasilnya, selebritas yang paling menarik memiliki jangka waktu pernikahan yang singkat.

Sementara itu, melalui eksperimen ketiga, Ma-Kellams meneliti apakah seseorang yang berparas menarik dan sudah memiliki pasangan, masih mencari orang lain yang lebih menarik. Hasilnya, mereka yang berwajah cantik, menunjukkan minat akan mencari laki-laki lain.

Studi terakhir Ma-Kellams mengeksplorasi kepuasan hubungan dan ketertarikan terhadap orang lain.

Partisipan studi memperlihatkan sejumlah foto sesama jenis mereka, dan melaporkan apakah mereka merasa lebih menarik atau tidak setelah melihat foto tersebut.

Mereka yang merasa lebih menarik, menganggap lawan jenis juga lebih menarik. Kecenderungan seperti itu meningkat dalam partisipan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan mereka.

''Saya pikir daya tarik memberimu lebih banyak pilihan dalam alternatif hubungan, yang mungkin membuat lebih sulit untuk melindungi hubungan dari ancaman luar,'' ujar Ma-Kellams.

''Dalam pengertian ini, memiliki terlalu banyak pilihan lain kemungkinan tidak bermanfaat bagi panjangnya umur sebuah hubungan,'' ucap dia.***

Editor:hasan
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/