Soeffah, Sekolah Pertama di Belanda Menerapkan Kurikulum Islam

Soeffah, Sekolah Pertama di Belanda Menerapkan Kurikulum Islam
Muslimah Belanda. (republika.co.id)
Senin, 22 Januari 2018 09:58 WIB
AMSTERDAM - Distrik Slotervaart merupakan kawasan di Amsterdam, Belanda yang warganya banyak beragama Islam. Salah satu dari delapan sekolah dasar Islam di Amsterdam, terdapat di distrik ini. Menurut data, hingga tahun 2002, ada 190 sekolah dasar di Amsterdam.

Dikutip dari republika.co.id, dari 66 sekolah menengah (jika di Indonesia setara dengan SMP hingga SMA), di Amsterdam, satu di antaranya merupakan sekolah menengah Islam, yakni Islamic College of Amsterdam (Islamitisch College Amsterdam/ ICA). Sekolah menengah Islam ini juga berlokasi di Slotervaart.

Tak ada data pasti mengenai jumlah siswa Muslim di Amsterdan. Sebab, survei yang dilakukan tidak mencantumkan keterangan tentang latar belakang agama.

Sekadar gambaran, seperti dilansir laman www.so ros.ord, di Amsterdam pada 2006 terdapat 101.592 anak usia empat hingga 17 tahun. Dari jumlah ini, sebanyak 18.128 adalah anak keturunan Maroko dan 9.819 anak keturunan Turki.

Di Distrik Slotervaart sendiri terdapat 7.985 anak usia lima hingga 17 tahun. Dari jumlah ini, 2.041 merupakan keturunan Maroko dan 1.024 keturunan Turki.

Data tambahan menyebutkan, jumlah siswa di sekolah Islam di Slotervaart mencapai 10.059. Angka ini lebih besar dibandingkan total jumlah anak Muslim di Slotervaart. Hal ini dimungkinkan karena banyak siswa dari luar Distrik Slotervaart bersekolah di sini.

Pada awal tahun ajaran 2007, seluruh sekolah dasar Islam di Amsterdam sudah mulai mengakses kurikulum pendidikan Islam untuk anak usia empat sampai 12 tahun. Ini adalah kurikulum Islam pertama di Belanda. Yang pertama kali menerapkan kurikulum Islam ini adalah Sekolah Soeffah di Amsterdam.

Metode pembelajaran diciptakan oleh Foundation for Teaching Methods (SLO) dan Board Islamic Schools Organization (ISBO), organisasi yang menaungi 42 sekolah Islam di Belanda.

Dibanding banyak kota besar lain di dunia, Amsterdam termasuk yang aktif menyusun pedoman agama bagi kaum pendatang. Sikap aktif itu terlihat dari upaya The Vriji Universiteit Amsterdam atau Amsterdam’s Free University yang memelopori pendidikan keislaman, dengan membuka pelatihan keagamaan yang akan menjadi cikal-bakal didirikannya sekolah para imam.

Pada 2005, sebuah kursus master untuk pembina rohani Islam mulai diselenggarakan. Kursus ini bertujuan untuk mening katkan kompetensi para pemuka agama Islam.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/