Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
24 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
2
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
23 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
3
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
23 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Nasional
23 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Satelit Copernicus Sentinel-2 Berhasil Foto Salju Gurun Sahara dari Luar Angkasa

Satelit Copernicus Sentinel-2 Berhasil Foto Salju Gurun Sahara dari Luar Angkasa
Salju menyelimuti padang pasir Gurun Sahara di dekat Ain Sefra, Aljazair. (republika.co.id)
Minggu, 21 Januari 2018 18:07 WIB
JAKARTA - Gurun Sahara di Aljazair, Afrika, yang sedang diselimuti salju awal Januari 2018, berhasil diabadiikan satelit dari angkasa luar.

Dilansir dari republika.co.id, yang juga melansir Live Science, Satelit Copernicus Sentinel-2 dari European Space Agency (ESA) menangkap pemandangan yang menakjubkan dari bukit-bukit pasir yang tertutup salju di barat laut Aljazair, tepatnya di tepi Gurun Sahara.

Daerah tersebut dikenal sebagai salah satu tempat terpanas di Bumi. Gambar-gambar tersebut diambil pada 8 Januari, yang memperlihatkan beberapa area padang pasir ditutupi oleh salju setinggi 15 inci atau setinggi 40 sentimeter, yang jatuh di wilayah gersang pada 7 Januari.

''Sebagian besar salju telah mencair pada akhir esok hari, tapi untungnya, satelit Sentinel-2A kebetulan berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat untuk mencatat kejadian langka ini dari luar angkasa,'' kata perwakilan ESA Kelsea Brennan Wessels dalam sebuah video yang diposting oleh ESA.

Secara khusus, citra satelit menunjukkan bahwa salju turun di kaki pegunungan Atlas, Sahara. Ketika suhu udara di daerah tersebut bisa turun secara signifikan di malam hari, hujan salju merupakan peristiwa yang tidak biasa terjadi di Gurun Sahara yang disebabkan oleh udara yang sangat kering.

Faktanya, berdasarkan video ESA, hujan salju yang baru-baru ini terjadi menandai terjadinya peristiwa yang ketiga kalinya selama 37 tahun, dimana ilmuwan telah mencatat adanya hujan salju di bagian gurun tersebut. Badai salju sebelumnya yang tercatat, terjadi pada Februari 1979 dan Desember 2016.

Satelit Copernicus Sentinel-2 banyak digunakan untuk melacak vegetasi dan perubahan yang ada di daratan bumi. Citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa terdapat sedikit flora di wilayah tersebut.

Berdasarkan pernyataan NASA, hujan salju di Gurun Sahara yang langka tersebut juga diphoto oleh satelit Landsat 8 (sebuah kolaborasi antara NASA dan Survei Geologi AS) pada 8 Januari.

Gambar Landsat 8 menunjukkan adanya akumulasi salju antara 4 dan 12 inci atau 10 hingga 30 sentimeter di gurun, tepatnya di dekat kota Ain Sefra, Aljazair utara.

Hujan salju tersebut jauh lebih umum jika terjadi di dataran tinggi Sahara, termasuk Pegunungan Tinggi Atlas di Maroko.

NASA menyatakan, pada Februari 2012 dan Januari 2005, juga terlihat sejumlah besar salju yang turun di kawasan tersebut.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/