Hasil Riset, Pernikahan Terbukti Membuat Bahagia

LONDON - Banyak orang yang menunda-nunda waktu menikah karena khawatir kehilangan kebebasan dan menanggung beban berat. Padahal, menikah justru membuat orang mendapatkan kebahagiaan yang tidak mungkin diperolehnya saat masih melajang.

Dikutip dari republika.co.id, sebuah studi baru membuktikan bahwa pernikahan membuat orang bahagia. Secara khusus, peneliti mengungkapkan orang paruh baya memiliki kebahagian terbesar melalui pernikahan.

Periset dari Vancouver School of Economics menggunakan data dari dua survei di Inggris untuk menganalisis tentang kehidupan pernikahan dan pengaruhnya bagi kebahagiaan.

Survei Panel Rumah Tangga Inggris jangka panjang (BHPS) mengumpulkan data dari sekitar 30 ribu orang antara 1991 dan 2009 dan Survei Penduduk Tahunan 2011 sampai 2013 yang melibatkan lebih dari 328 ribu orang.

Analisis mereka mengungkapkan bahwa orang yang sudah menikah lebih puas dengan kehidupannya daripada sewaktu masih lajang. Bahkan setelah bertahun-tahun menikah masih lebih puas.

''Ini menunjukkan efek kausal pada semua tahap pernikahan, dari kebahagiaan pra nikah sampai perkawinan yang berlangsung lama,'' ujar penulis studi Profesor John Helliwell, seperti yang dilansir dari Daily Mail, Kamis (21/12).

Pernikahan, tutur John, bisa membantu mendorong kehidupan seseroang lebih baik, terutama bagi mereka yang berusia paruh baya. Usia paruh baya ini sering dikaitkan dengan kemerosotan dalam kesejahteraan hidup.

''Pernikahan dapat membantu meringankan kelalaian atau kecorobohan pasangan usia senja dan manfaat pernikahan itu terbukti untuk jangka panjang,'' katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan manfaat perkawinan jauh lebih besar bagi mereka yang menganggap pasangan sebagai sahabat terbaik.

''Manfaat ini rata-rata dua kali lebih besar untuk orang-orang yang pasangannya juga teman terbaik mereka,'' ujarnya. ***