Badai Matahari Maha Dahsyat Diprediksi Segera Terjadi, Akibatnya Sangat Mengerikan bagi Kehidupan di Bumi

Badai Matahari Maha Dahsyat Diprediksi Segera Terjadi, Akibatnya Sangat Mengerikan bagi Kehidupan di Bumi
Badai matahari. (dream)
Jum'at, 06 Oktober 2017 08:48 WIB
BADAI matahari super (maha dahsyat) diprediksi segera terjadi. Ilmuwan memperkirakan badai ini bisa menimbulkan dampak mengerikan bagi kehidupan di bumi.

Dilansir laman Metro.co.uk, sebagaimana dikutip Dream pada Rabu 4 Oktober 2017, badai ini bisa menghancurkan pembangkit listrik, menghentikan pasokan air, dan bahkan mematikan satelit yang sedang mengorbit.

Richard Carrington, ilmuwan dari Era Victoria, pernah mencatat fenomena badai matahari seperti dalam prediksi itu pada 150 tahun lalu. Fenomena yang kemudian dikenal sebagai Carrington Event itu terjadi pada tahun 1859.

Saat itu memang belum ditemukan telepon dan satelit. Tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat memengaruhi aktivitas komunikasi yang saat itu sangat tergantung pada telegram.

Dilaporkan, banyak kabel telegram yang hangus dan beberapa operator mengatakan lembaran kertas telegram banyak yang terbakar.

Situs ArXiv menyebutkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan baru-baru ini, jika Carrington Event terjadi sekarang, maka akan menimbulkan kerusakan yang signifikan pada jaringan listrik, rantai pasokan global, dan komunikasi satelit.

''Kerugian ekonomi kumulatif di seluruh dunia bisa mencapai US$10 triliun --atau sekitar Rp134.760 triliun-- dan pemulihan penuh diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun,'' kata para pakar dalam makalah itu.

Disebutkan juga bahwa ada kemungkinan 10 persen Carrington Event akan terjadi dalam dekade ke depan. Untuk itu para pakar mengusulkan dibuatnya perisai magnet yang akan melindungi Bumi dari badai matahari sebagaimana prediksi tersebut.

''Perisai magnet itu membutuhkan dana US$100 miliar --sekitar Rp1.347 triliun-- untuk bisa mengorbit Bumi. Tapi itu lebih murah daripada harus menanggung biaya akibat badai matahari pada dekade berikutnya,'' jelas para pakar.

Para pakar menambahkan, biaya total untuk mengangkat objek seberat 100.000 ton itu ke luar angkasa adalah sekitar US$100 miliar atau Rp1.347 triliun, dengan asumsi bahwa biaya per kilogramnya US$1000.

''Harga tersebut masih sepadan dengan biaya total membangun Stasiun Luar Angkasa (ISS), atau 3-4 derajat lebih rendah dari PDB dunia, atau biaya membangun kerusakan ekonomi dunia akibat badai itu selama 100 tahun kemudian,'' pungkas para pakar dalam makalah itu.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/