Prosesi Mualaf Siswi SMA Timbulkan Keriuhan, Ini Pemicunya

PONOROGO - Seorang siswi kelas XII salah satu SMA di Ponorogo, Jawa Timur, memutuskan memeluk Islam. Prosesi mualaf siswi berinisial RS tersebut dipandu petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sampung.

Video momen bersyahadatnya siswi SMA tersebut kemudian diunggah di akun Facebook Zulfa Hanna. Pemilik akun menuliskan identitasnya sebagai guru matematika di SMA tempat RS sekolah.

Dikutip dari Dream.co.id, dalam video yang diunggah, tampak RS dimualafkan oleh petugas KUA Kecamatan Sampung, Ponorogo. Dibantu sang petugas, remaja yang masih mengenakan pakaian putih abu-abu itu melafalkan kalimat syahadat.

Prosesi pembacaan syahadat itu dilakukan sambil berdiri. Namun ada bagian yang memicu keriuhan di media sosial. Dalam video itu, sang petugas tampak menjabat tangan RS. Inilah yang memicu komentar sumbang dari pengguna Facebook di akun tersebut. 

''Kok bisa megang tangan?'' tulis Muhammad Syazwan.

''Harusnya jangan pegang tangan tuuh, kan bukan mahrom,'' kata Andy S. 

Saat coba dikonfirmasi mengenai adegan itu, Zulfa dan KUA Kecamatan Sampung tak merespons. Sambungan telepon ke Zulfa dan KUA tak direspons. Sementara itu, pesan yang dikirim Dream, juga tidak dibalas.

Sementara Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Agama, Mastuki, membenarkan informasi proses mualaf itu.

''Benar terjadi,'' kata Mastuki melalui perpesanan kepada Dream, Jumat, 29 September 2017.

Mengenai jabat tangan yang dipermasalahkan warganet, Mastuki tidak ingin larut dalam perdebatan. Dia mengatakan hal itu merupakan kewenangan ulama dan kiai.

''Silakan bertanya ke ulama,'' ucap dia.

Mastuki mengatakan, KUA memang memiliki layanan keagamaan bagi para mualaf. Layanan itu memang menjadi ranah KUA sebagai unit terdepan Kemenag di tingkat Kecamatan.

Selain KUA, meng-Islamkan seseorang juga dapat dilakukan kiai, ulama, atau pengurus masjid.***