Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Hasil Penelitian, Pegawai Kantoran Lebih Berisiko Alami Kematian Dini

Hasil Penelitian, Pegawai Kantoran Lebih Berisiko Alami Kematian Dini
Ilustrasi. (kompas.com)
Jum'at, 15 September 2017 16:00 WIB
JENIS pekerjaan sangat mempengaruhi kesehatan. Mereka yang bekerja sebagai pegawai kantoran atau yang aktivitasnya banyak duduk, lebih berisiko mengalami kematian dini dibanding mereka yang pekerjaannya mengharuskan banyak bergerak.

Demikian berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal kesehatan Annals of Internal Medicine. Menurut penelitian hasil penelitian tersebut, risiko kematian pada pekerja kantoran tetap tinggi, meskipun mereka rutin berolahraga.

Apakah Anda duduk diam sepanjang hari atau sesekali melakukan peregangan, ternyata jika setiap hari kita tidak aktif melakukan kegiatan fisik, hasilnya sama saja.

Kebanyakan duduk memicu banyak gangguan, mulai dari metabolisme menjadi lebih lambat, gangguan postur tubuh, kegemukan, hingga gula darah meningkat. Semua faktor tersebut akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti diabetes hingga penyakit jantung.

Studi terbaru

Tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti Columbia University, Keith Diaz, memantau pergerakan 8.000 orang dewasa di atas usia 45 tahun dengan meminta mereka memakai akselerometer di pinggul mereka.

Selama periode 10 hari, para peneliti menemukan bahwa duduk atau kurang bergerak rata-rata dilakukan selama 12,3 jam dari 16 jam waktu bangun dalam sehari. Dengan kata lain, 77 persen waktu kita dihabiskan hanya untuk duduk.

Setelah mengikuti para peserta selama empat tahun, terungkap bahwa mereka yang menghabiskan waktu paling banyak untuk duduk juga beresiko besar meninggal selama periode studi, bahkan bila mereka sudah melakukan olahraga.

Untuk menekan risiko tersebut, peneliti menyarankan orang-orang yang sering duduk dalam jangka waktu lama harus bangun dan bergerak setiap 30 menit.

Mengingat bahayanya, kebanyakan duduk bahkan disejajarkan dengan kebiasaan merokok. ''Kita butuh cara kreatif, bukan hanya untuk memangkas waktu duduk tapi juga meningkatkan durasi aktivitas fisik,'' kata ketua peneliti, Monika Safford.

Temuan baru ini mendukung studi lain yang dilakukan Cambridge University tahun lalu yang mjenemukan bahwa satu dari enam kematian--90.000 per tahun--disebabkan karena jam kerja kantoran selama 8 jam hanya diisi dengan duduk-duduk.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/