Pasukan Navy Seal Satukan Kepala Osama bin Laden untuk Identifikasi

Senin, 10 April 2017 11:05 WIB

NEW YORK - Seorang mantan anggota pasukan elite AS Navy SEAL mengklaim bahwa kepala pemimpin Al Qaeda rusak parah akibat tembakan yang menewaskan.

Sehingga, kata Robert O'Neill, pasukan SEAL harus "menyusun" kepala Bin Laden agar bisa diidentifikasi.

O'Neill juga mengaku bahwa dialah yang melepaskan tiga tembakan yang menewaskan Osama bin Laden, tersangka utama perencana serangan 11 September.

Semua pengakuan ini ditumpahkan O'Neill dalam buku barunya "The Operator: Firing the Shots thak killed Bin Laden".

Dalam buku barunya ini mantan anggota Navy SEAL Team 6 itu menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi di dalam tempat persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan.

Meski kontroversi masih berputar di sekitar versi O'Neill terkait penyerbuan pada 2 Mei 2011 itu.

Sebagian besar kontroversi berkisar pada pelanggaran O'Neill terhadap sumpah tutup mulut yang diucapkan anggota pasukan khusus itu.

Dalam versi O'Neill, dia bersama lima atau enam anggota SEAL menaiki tangga ke lantai dua rumah persembunyian Osama bin Laden.

Sesampainya di lantai atas, salah seorang putra Osama bin Laden, Khalid muncul sambil membawa senapan serbu AK-47.

Beberapa anggota SEAL berhasil membujuk Khalid agar keluar dari balik pagar tangga tempatnya bersembunyi.

"Khalid, kemarilah," kata seorang anggota SEAL dalam bahasa Arab.

"Apa?" ujar Khalid seraya muncul dari balik persembunyiannya.

Saat itulah, sebuah tembakan dilepaskan yang mengenai wajah Khalid dan langsung menewaskannya.

Setelah tiba di lantai atas, para anggota SEAL itu menyebar untuk memeriksa kamar demi kamar.

Di dalam tempat itu, Osama diketahui bersembunyi bersama tiga dari empat istri serta 17 orang anak-anaknya.

O'Neill tetap meletakkan tangannya di pundak anggota SEAL terdepan saat keduanya sendirian menyusuri tangga.

Mereka yakin siapapun yang ada di lantai ketiga sudah menyiapkan rompi bom bunuh diri sebagai bentuk perlawanan terakhir.

O'Neill mengenang, dia kemudian memutuskan untuk bertindak. Dia menekan pundak rekannya sebagai tanda untuk melakukan serangan. 

Keduanya kemudian lari menerobos sebuah tirai. Rekan O'Neill segera menangani dua perempuan yang berteriak ketakutan.

Di sisi tempat tidur Osama bin Laden berdiri, tangannya memegang pundak perempuan yang ada di depannya. Perempuan itu kemudian diketahui bernama Amal, istri paling muda Osama bin Laden.

"Dalam waktu kurang dari satu detik, saya mengarahkan senjata ke atas pundak perempuan itu dan menarik pelatuk dua kali," kata O'Neill dalam bukunya.

"Kepala Osama bin Laden terkena tembakan dan dia langsung jatuh. Saya tembakkan satu peluru lain ke kepalanya untuk memastikan," tambah dia.

Menurut O'Neill, anggota SEAL lainnya segera datang ke kamar itu setelah dia memindahkan seorang bocah berusia dua tahun ke sudut kamar bersama salah satu istri Osama bin Laden.

Buku Robert O'Neill ini terbit lima tahun setelah No Easy Day, karya sesama anggota Navy SEAL Mark Bissonette yang juga menceritakan operasi pembunuhan Osama bin Laden. 

Editor:Kamal Usandi
Sumber:kompas.com dan New York Daily News, Hindustan Times,
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/