Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Cerbung Bagian ke-98

Nikah Siri: Ternyata Masalah Anak Membuat Rumahtangga Rusman Genting

Nikah Siri: Ternyata Masalah Anak Membuat Rumahtangga Rusman Genting
Sabtu, 25 Februari 2017 19:29 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
TERNYATA MASALAH ANAK - membuat rumahtangga Rusman dan Ratna sedikit genting. Apalagi, Ibu yang selama ini Nampak perhatian pada Ratna, belakangan ini seperti nya sedikit agak berubah. Cuek aja...!

Perubahan Ibu ini membuat Ratna jadi tak enak hati. Mengapa hanya dikarenakan cucu yang belum mampu dilahirkannya, sikap ibu bisa berubah seperti itu.

Sehingga suatu hari, ketika Rusman dan Ratna sudah kembali dari rumah Ibu, sebab Ibu sudah stabil kondisinya mempertanyakan soal itu pada Rusman.

''Soal cucu yang belum bisa aku berikan pada Ibu mengapa bisa merubah segala-galanya Bang...?'' ujar Ratna pada Rusman, ketika keduanya saat itu keduanya sedang duduk di teras rumah sore itu.

''Itu hanya perasaan Rat saja. Tak usah diambil pusinglah'' ujar Rusman yang memang belakangan ini merasa tak enak hati juga dengan sikap Ratna yang selalu saja mempersoalkan kalau Ibu tak lagi perhatian pada dirinya.

''Kalau hanya beberapa minggu saja Ibu begitu, Rat memang tak perlu ambil pusing. Ini tidak hampir sebulan ini Ibu begitu berubah sekali'' kata Ratna dengan wajah agak muram.

''Dia memang belakangan ini agak berubah, tidak usah terhadap Rat..Pada abang pun begitu juga'' kata Rusman seolah ingin mengatakan bahwa dia juga merasakan seperti apa yang dirasakan Ratna.

''Kalau sama abang begitu, biasa sajalah. Karena abang anak nya. Rat kan menantunya. Lagi pula Ibu dulunya tak seperti itu, dia suka dan senang pada Rat. Lalu hanya dikarenakan kita belum bisa memberikan dia seorang cucu, prilaku itu Ibu itu mendadak berubah'' bibir Ratna nampak merot-merit, seperti sedang diamuk kesal.

''Kan sudah Rat bilang, kita juga sedang berusaha untuk itu. Bahkan berencana mengabdosi anak''.

''Ya... sudah. Ibu tak setuju. Dia justru inginkan Rat berobat terus.. Yang namanya berobat kan tak seperti membalikkan telapak tangan. Butuh waktu. Lagi pula kalau Tuhan belum berkehendak, bisa saja prosesnya lama. Kita kan hanya berusaha.. Dan saat ini kita juga sedang berusaha. Namun Ibu sepertinya, tak memaham itu'' ujar Ratna lagi sambil menaikkan kedua kakinya berkeluk ke atas kursi lalu memeluk kedua kaki yang merapat itu.

''Sabar lah Rat.., tak perlu lah sikap Ibu itu diambil asih. Abaikan saja. Namanya orang tua, biasalah itu. Kita terus saja lah berusaha. Mudah-mudahan Tuhan mengabulkan usaha kita'' kata Rusman masih mencoba membujuk dan menenangkan galau hati Ratna.

''Sabar juga ada batasnya Bang'' ujar Ratna dengan wajah lusuh.

''Maksud nya..?'' ungkapan Ratna sebentar tadi bagi Rusman seolah bagaikan ultimatum.

''Terserah penilaian abang saja''

''Penilaian bagai mana ini..?'' Rusman menatap serius, wajahnya memerah. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/