Cerbung Bagian ke-97

Nikah Siri: Ibu Dengar Kalian Mau Mengadopsi Anak

Nikah Siri: Ibu Dengar Kalian Mau Mengadopsi Anak
Jum'at, 24 Februari 2017 19:24 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
IBU RUSMAN - sudah diperbolehkan dokter kembali ke rumah. Karena penyakitnya dianggap sudah sembuh. Hanya saja dokter menyarankan jangan dulu terlalu banyak beraktifitas sampai situasi penyakitnya sembuh total.

Siang itu, Ibu tampak bersama Ratna sedang berbincang-bincang di ruang depan. Rusman dan Bapak lagi beraktifitas di perusahaan. Ibu memang nampak begitu kurus dari biasanya, mungkin sisa-sisa penyakit belum sembuh sepenuhnya.

Untuk sementara ini Rusman dan Ratna memang tinggal sementara di rumah Ibu karena supaya bisa merawat Ibu, yang bisa saja mendadak munculnya penyakitnya.

''Aku dengar khabar, kalian mau mengadopsi anak...?'' ibu bertanya pada Ratna yang duduk di depannya.

''Rencananya memang begitu Bu.., tapi masih sebatas rencana dan belum final..'' ujar Ratna yang memang masih tampak cantik dan bertubuh sensual. Dia juga dari keluarga berada. Mungkin karena itu lah Rusman tergila-gila padanya, sehingga tanpa berdikusi maupun bermusyawarah terlebih dahulu dengan Siti, langsung saja dia menikahinya. Padahal, ketika itu status Rusman masih suami dari Siti. Dan terlepas lah pernikahan itu pernikahan siri setidak-tidaknya Rusman punya etika dalam menghargai Siti.

''Menurut aku lah.. tak usah dulu. Jalan kan saja apa yang kalian rencanakan sebelumnya. Kau harus berobat. Yang penting ada usaha, soal tercapai atau tidak. Itu urusan yang DI ATAS'' ujar Ibu yang masih keberatan kalau Rusman dan Ratna mengadopsi anak.

Sepertinya Ibu, inginkan cucunya adalah dari darah dagingnya sendiri. Seperti Icha misalnya. Sebab itulah, mengapa dia begitu ngotot agar Icha bisa bersamanya terus Hanya saja ketika itu, tak pernah memperhitungkan marwah orang lain yang teraniaya. Kini mereka sendiri digilas sikap yang pernah diperlakukan terhadap Siti.

Ibu memang nampak menyesal dengan sikap mereka dulunya terhadap Siti, seolah Siti itu wanita murahan yang begitu saja menjual kehormatannya. Padahal, tidak sucinya seorang gadis itu tidak harus dilihat dia perawan atau tidak. Mungkin saja ada faktor lain. Namun, segalanya telah terjadi. Kini Ibu harus menerima segala resikonya, karena dia justru tak bisa memiliki cucu darah dagingnya sendiri secara utuh.

Sebenarnya, keinginan Rusman dan Ratna untuk mengadopsi anak adalah agar perhatian Ibu terhadap Icha dapat bergeser. Namun Rusman dan Ratna tak pernah memikirkan, mengadopsi anak untuk memberikan kebahagiaan bagi Ibu, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Sebab, sampai detik ini Ibu belum rela dan ikhlas jika anak itu hasil adopsi dan bukan darah dagingnya sendiri. Mengapa sampai detik ini Ibu terus menentang Rusman dan Ratna untuk mengangkat anak.

''Kami juga telah berusaha berobat Bu. Sampai saat ini'' kata Ratna memecah keheningan yang sesaat membias di antara keduanya.

''Yahhh... Teruskanlah itu...'' kata Ibu singkat saja, dia sepertinya masih galau sebab biasanya dihari-hari kehidupannya ada Icha bersama nya. Rasa kehilangan masih saja menggerus jiwa dan bathinnya. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/