Cerbung Bagian ke-94

Nikah Siri: Ibu Sedang Mendengar Kata-kata dari Mamanya Icha

Nikah Siri: Ibu Sedang Mendengar Kata-kata dari Mamanya Icha
Selasa, 21 Februari 2017 19:28 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
SITI DAN IBU - larut dalam kata hati dan rasa jiwa masing-masing. Seolah , sulit untuk mengungkap makna dari pertemuan yang sebelumnya tak pernah terjadi dengan iringan kerinduan seolah tanpa batas.

''Ibu sakit karena Icha...?'' tanya Siti seolah mengurai makna dari mengapa Ibu mendapat serangan jantung.

''Ya... Ti...'' begitu pelan suara Ibu terkamit dari celah-celah bibirnya yang menggeletar.

''Jika memang Icha masalahnya. Biarlah nanti untuk sementara waktu dia tinggal bersama Ibu lagi,'' kata Siti semakin tak sampai hati dia dengan pengakuan Ibu yang terus terang itu. Mungkin Ibu selama ini menanggung siksa bathin karena harus berpisah dengan cucu pertamanya itu. Walaupun pada mulanya kehadirannya tak pernah diacuhkan.

''Apakah yang Ibu dengar ini emang nyata Ti..?'' Ibu semakin nampak terisak.

''Ya... Ibu sedang mendengar kata-kata dari Mamanya Icha'' Siti bagaikan tersengguk. Ibu mendadak memeluk erat tubuh Siti. Seolah ada sesuatu yang membahagiakan jiwanya.

Bahkan Ibu seperti ingin mengangkat punggungnya untuk duduk. Namun Siti menahannya. Siti sadar dan faham pengakuannya tadi tentang Icha telah menyuntik semangat Ibu yang sempat runtuh.

''Icha tak Siti bawa...?'' tanya Ibu dengan bibir menggeletar.

''Tidak Bu.. karena tadi Siti dihubungi Bang Rusman sedang berada di luar dan langsung kemari''

''Siti..., Ibu bukan ingin merebut Icha dari tangan Siti. Tidak, sama sekali. Ibu hanya ingin hari-hari tua Ibu bisa sesekali bersamanya. Bukan pula ingin memiliki seutuhnya'' kata Ibu.

''Sudahlah, soal Icha jangan lagi menjadi pikiran Ibu...'' Siti mencoba menenangkan Ibu yang tampak sesaat begitu ceria.

Beberapa keluarga yang tadinya ada di ruangan itu berangsur kluar. Mungkin mereka sedang memberikan kesempatan antara Siti dan Ibu untuk melepas sesuatu yang mungkin saja keduanya yang tau. Sehingga di ruangan itu hanya ada Siti dan Ibu saja. Bapak sendiri bersama isteri Rusman Ratna juga seolah paham arti pertemuan itu juga ikut keluar.

''Bu... Boleh Siti bertanya...?'' sesaat Siti bagaikan berbisik di telinga Ibu.

''Ya... Boleh. Apa itu...?''

''Bang Rusman ada mengatakan kalau Ibu sudah sembuh sepertinya ingin ada pertemuan keluarga besar Siti dan Ibu. Kira kira apa ya Bu...'' Siti yang mungkin masih penasaran dengan kata-kata Rusman bakal ada musyawarah kedua keluarga besar tak sabar lagi harus menunggu waktunya, dia langsung saja bertanya pada Ibu.

''Ohhh..., sebenarnya tidak ada apa-apa. Hanya saja kami ingin jika selama ini kedua keluarga sepertinya tak saling menyapa. Tak saling bersentuhan, seolah permusuhan it terus berlanjut. Ibu dan keluarga memang ingin mentautkan kembali kerenggangan itu, agar diantara kedua keluarga tak lagi merasa ada saling menyalahkan satu sama lain...'' ujar Ibu. Ucapan Ibu ini sedikit agak melegakan dan menenangkan perasaan Siti yang awalnya menduga-duga kalau isi pertemuan itu justru ada sesuatu yang baru akan diajukan Rusman lagi dan akan memperburuk situasi dan kondisi yang sudah tenang. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77