Cerbung Bagian ke-79

Nikah Siri: Saya Sepertinya Sulit Betul untuk Pisah dengan Si Icha

Nikah Siri: Saya Sepertinya Sulit Betul untuk Pisah dengan Si Icha
Minggu, 05 Februari 2017 19:30 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
SAAT ITU Icha berada di kamar Ibu Rusman bersama Ayahnya. Keduanya bercengkrama dengan Icha  begitu mesra dan bahagianya. Apalagi Icha itu anaknya periang dan lucu, sehingga kedua orang tua Rusman merasa sebaiknya Icha jangan hanya beberapa hari saja di situ. Kalau bisa untuk selamanya.

''Entah kan kenapa Yah.. Ibu rasanya tak ingin lagi pisah dengan Icha ini. Biar lah dia terus di sini'' kata Ibu sembari menggelitik-gelitik perut Icha yang jadi tertawa cekikikan sambil melonjak lonjak. Saat itu mereka berada di atas ranjang''. ''Ngak bisa Bu. Karena menurut Rusman kesepakatannya hanya beberapa hari saja Icha ini bisa di sini'' kata Ayah membantah niat Ibu itu. Sebab, Rusman sendiri sudah mengatakannya tentang status Icha yang kesepakatan Rusman dan Siti saling mengasuh. Tak bisa harus dimiliki satu pihak saja.

''Tapi saya sepertinya sulit betul untuk pisah dengan si Icha ini. Ngak tau. Entah kenapa...?'' Ibu bagaikan memelas. Dia sebenarnya sudah begitu jatuh hati dan rasa terhadap cucu satu-satunya itu. Mungkin rasa yang dialami Ibu adalah hal yang wajar. Bathin seorangnenek terhadap cucunya yang terkadang kasih sayangnya pun bisa melebihi kasih sayang terhadap anak sendiri.

Ayah pun sebenarnya, merasakan apa yang tengah dialami Ibu. Hanya saja dia masih bisa menahan rasa. Sebab ayah lelaki yang masih bisa menahan emosi jiwa. Sementara Ibu kan seorang wanita yang selalu terbawa arus rasa membathin.

''Sebenarnya Bu.., dengan keiklasan si Siti itu memberikan anak nya tinggal bersama kita, itu sudah bagus. Jadi jangan dulu kita terlalu banyak berharap betul, bagaimana si Icha ini bisa tinggal selamanya di sini. Karena, kalau masalah ini kita kemukakan lagi. Persoalannya nanti bisa jadi rumit lagi. Apalagi antara Rusman dan Siti sudah tak punya ikataan apa-apa lagi.

Dalam hukum pun jika terjadi perceraian antara suami isteri dan si anak masih kecil. Maka hak asuhnya sepenuhnya berada di tangan Ibunya. ''Ayah mencoba melunak kan emosi jiwa Ibu yang sepertinya sulit betul untuk pisah dengan Icha''.

Artinya, dia mau kalau Icha itu tetap di rumah itu. Dan tidak dikembalikan pada Siti. Dan ayah berpikiran, jika keinginan Ibu ini dipaksakan. Bisa saja nanti akan memunculkan persoalanbaru dan bisa saja lebih rumit lagi.

Sebenarnya, dengan adanya kerelaan dan keiklasan Siti memberikan Icha dalam beberapa hari pada keluarga Rusman dan beberapa hari di kediaman Siti. Itu sudah langkah terbaik.

''Siti sendiri kan tak memberikan batas waktu, Icha berada di sini. Suka hati kita saja. Jadi untuk apalagi harus dipersoalkan. “ ujar Ayah setelah beberapa saat lamanya terdiam.

''Tetapi kan beda... kalau Icha ini terus di sini'' kata Ibu yang masih inginkan Icha tetap di situ. Sambil merebah kan tubuhnya berhadapan dengan Icha lalu memeluknya. Icha nampak tertidur.

''Itu kata Ibu. Lha Siti itu kan Mamanya. Bagaimana mungkin kita juga harus memisahkan anak ini dengan Ibunya. Ya... ngak mungkin lah. Sudahlah untuk sementara. Kita jalani saja masalah ini dulu. Dan jangan kita munculkan lagi masalah baru'' kata Ayah masih terus memberikan pengertian (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/