Cerbung Bagian ke-45

Nikah Siri: Rusman Punya istri Baru Kok

Nikah Siri: Rusman Punya istri Baru Kok
Minggu, 01 Januari 2017 19:18 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
RIZAL saat itu merasakan dirinya terombang-ambing antara sebuah kesenjangan jurang pemisah. Sikap Siti membuat dia kian resah dan gelisah. Bahkan gamang….!

Satu sisi…Siti mantan pacarnya. Disisi lain sudah menjadi isteri orang. Bingung…..!
''Bagaimana jika kelak Rusman itu akan menerima Siti lagi setelah anak Siti lahir…,'' tanya Rusman mengalihkan pembicaraan.
''Ahhhh…, nggaklah, dia juga sudah punya isteri baru kok. Itu tandanya dia memang tak menginginkan Siti menjadi isterinya. Kalau tidak. Tentu ditunggunya Siti melahirkan. Dan paling tidak menunggu hasil DNA apakah memang anak Siti ini darah dagingnya. Tapi ya sudah lah…, Siti juga jika memang nanti anak Siti diakuinya sebagai anaknya. Siti juga tak mau. Tetap saja gugat cerai…,'' bicara Siti sepertinya bertegas-tegas.
''Jika hasil DNA memang anak Siti adalah darah dagingnya. Dia lalu menuntut anak itu,Gimana….?''
''Menuntut…? Boro-boro Bang.. Selama Siti mengandung di mana dia….? Masa anaknya sudah lahir baru dia ngakui anak. Lalu mau begitu saja mengambilnya…. Nanti dulu lah Bang…. Tanyakan juga sama Siti. Kalau dia memang sungguh-sungguh mengakui Siti isterinya, paling tidak ketika dia mau menikah dengan si Ratna itu kan semestinya minta izin Siti. Kalau dia menganggap Siti sah isterinya. Ini kan tidak….? Mau dijadikan apa Siti ini. Siti punya harga diri... Punya marwah. Tak semudah itu,'' bibir Siti seolah tergigit-gigit giginya.
Ada emosi jiwa tersalur di situ. Rasa benci. Berkecamuk liar mematuk-matuk di bathinnya.
''Jadi…, Siti tetap menggugat cerai….?'' tanya Rizal sesaat tersedak karena mendadak saja pahanya diusap-usap Siti. Itu cara Siti dulunya ketika dia sedang bermohon.
''Ya….. Itu sudah tekad Siti. Yang tak tau kan dia kalau anak yang Siti kandung adalah anaknya. Tapi yang yakin itu kan Siti. Karena selain dia tidak ada satu pun lelaki yang menodai Siti. Karenanya, Siti sudah mengantisipasinya jika kelak dia akan menuntut anaknya''.
''Bagaimana mungkin…, sebab kan anak itu masih kecil. Tentu yang berhak mengasuhnya adalah Ibunya''.
''Itu kata abang. Rusman itu tak punya rasa. Tak punya nurani. Dia bisa saja bertindak apa saja''.
''Atau…, biar Siti lebih aman…, apakah abang mau…? Dengan rencana Siti…'' mendadak saja Siti menawarkan rencana pada Rizal.
''Rencana apa…?'' Rizal menoleh kearah Siti.
''Dampingi Siti nanti waktu melahirkan…''
''Yahhhh…abang dampingi. Lalu….?''
''Jika dia datang. Siti akan katakan, kalau abang telah mengambil-alih masalah anak Siti…''.
''Maksud nya…..?'' kening Rizal berlipat. Nafasnya sesak.
''Nanti saja kita bicarakan…,'' Siti mencubit dagu Rizal.
''Sekarang aja kenapa…?''
''Nanti…, Ada saatnya rencana ini Siti utarakan. Yang penting abang siap menolong Siti'' mendadak saja mengecup pipi Rizal. Rizal semakin semaput. (Bersambung)
Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77