Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
19 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
21 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
18 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
19 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
18 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
18 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

10 Ribu Pengungsi Palestina di Damaskus Terancam Kelaparan dan Dehidrasi

10 Ribu Pengungsi Palestina di Damaskus Terancam Kelaparan dan Dehidrasi
Pengungsi Palestina. (republika)
Minggu, 17 April 2016 08:44 WIB
DAMASKUS - Lembaga Bantuan PBB dan Badan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Sabtu (16/4), warga sipil di kamp pengungsi Palestina di pinggiran Damaskus terancam kelaparan dan dehidrasi.

Sejauh ini UNRWA memperkirakan ada 10 ribu warga sipil yang berada di kamp Yarmouk di pinggiran selatan Damaskus.

"Apapun persediaan makanan dan air mereka telah lama habis. Mengingat pertempuran yang intens, risiko besar seperti cedera serius dan kematian mencegah warga sipil meninggalkan rumah mereka untuk mencari makanan, air atau menjalani pengobatan medis," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.

Kondisi keamanan yang genting juga membuat UNRWA sulit melanjutkan misi kemanusiaan ke daerah yang berdekatan dengan wilayah Yalda itu. UNRWA mengatakan pertempuran intens berlangsung di wilayah paling padat penduduknya di Yarmouk. Mereka menggunakan senjata berat dan bahan peledak.

Syrian Observatory for Human Rights mengatakan sebagian besar wilayah Yarmouk kini berada di bawah kendali Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).***

Editor:sanbas
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/