Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Sepakbola
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
1 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Waspadalah, Ada Uang Palsu di Mesin ATM

Waspadalah, Ada Uang Palsu di Mesin ATM
(int)
Kamis, 14 April 2016 08:58 WIB
JAMBI- Para pengguna anjungan tunai mandiri (ATM), perlu waspada, karena mungkin saja uang tunai yang Anda ambil dari mesin ATM adalah uang palsu.

Seperti yang dialami Asiah, seorang perempuan paruh baya di Kota Jambi. Dia kaget usai menyadari uang yang baru saja ditariknya dari sebuah ATM, ternyata palsu. Kecurigaan muncul karena banyak pedagang yang enggan menerima uang tersebut sebagai pembayaran.

"Saya curiga, karena banyak pedagang tidak mau menerima uang dari saya. Katanya uangnya aneh, seperti palsu. Padahal uang itu saya ambil dari ATM," ujar Asiah di Jambi, Selasa (12/4/2016).

Ia menceritakan, pada Jumat pekan lalu, ia menarik uang dari sebuah mesin ATM Bank Jambi senilai Rp 2 juta dengan pecahan Rp 100 ribu. Usai dari ATM, Asiah lantas membeli pulsa senilai Rp 100 ribu. Namun saat akan membayar, penjual pulsa enggan menerima uang yang diberikan Asiah dan meminta diganti.

Begitu juga saat bertransaksi dengan pedagang lain. Uang pecahan Rp 100 ribu yang diberikan Asiah banyak ditolak. "Memang terlihat uangnya sedikit lusuh bentuknya," kata dia.

Setelah di rumah, Asiah pun mencari tahu kepada keluarganya yang bekerja di bank dan tahu akan bentuk uang asli. "Setelah dicek ternyata benar palsu," ujar dia lagi.

Keluarga Asiah pun lantas memeriksa dan mengecek seluruh uang yang ditarik dari ATM tersebut. Dari hasil pengecekan ditemukan satu lembar uang lainnya yang diduga palsu. "Dari Rp 2 juta dari ATM itu, ada dua lembar pecahan Rp 100 ribu yang palsu," ujar Asiah.

Mendapati temuan itu, Asiah bersama keluarga lantas mengadukan ke Ombudsman perwakilan Jambi. Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Jambi, Taufik Yasak menyayangkan atas temuan uang diduga palsu dari mesin ATM Bank Jambi tersebut.

"Ini kelalaian, mestinya petugas bank menyortir dulu uang yang akan dimasukkan di ATM. Jadi tahu palsu atau asli," ujar Taufik.

Ombudsman Jambi meminta kepada Bank Jambi untuk bertanggungjawab. Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jambi juga diminta lebih giat menyosialisasikan kepada masyarakat dan turut mengambil tindakan atas kejadian ini.

YLKI: Bank Lalai

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengaku telah menerima begitu banyak pengaduan dari masyarakat atas beredarnya uang palsu di mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pernyataan ini menanggapi temuan uang palsu di ATM Bank Jambi.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, meminta pihak perbankan untuk mengganti uang yang ditarik oleh seorang nasabah di Jambi jika terbukti betul uang itu palsu. Ini merupakan tanggung jawab perbankan.

"Kami sudah beberapa kali menerima pengaduan uang palsu di ATM. Kalau memang betul uang palsu, jadi tanggung jawab perbankan untuk menggantinya," kata Tulus saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (14/4/2016).

Ia menuturkan, dalam kasus tersebut, ada kelalaian perbankan saat mendistribusikan uang ke ATM.

Tulus menyatakan, seharusnya bank lebih dulu mengecek seluruh uang yang akan disebar ke seluruh mesin ATM dengan alat canggih yang dimiliki. Upaya itu untuk menghindari beredarnya uang palsu.

"Bukan hal tidak mungkin ATM kecolongan dengan uang palsu. Ini artinya bagian dari keteledoran bank. Harusnya kan bank bisa mendeteksi atau mengecek uang palsu atau tidak sebelum didistribusikan ke ATM. Jangan sampai bank kecolongan," kata Tulus.

Bagi nasabah yang mendapatkan uang palsu dari ATM, Tulus mengimbau agar melaporkan kepada pihak perbankan. Meski ia mengakui, sangat sulit bagi masyarakat untuk mengetahui uang tersebut palsu atau asli.

"Susah sih buat masyarakat mengenali uang palsu atau asli walaupun bisa dilihat, diraba, diterawang. Sulit juga menjamin apakah uang palsu itu benar didapat dari ATM, karena bank tentu harus membuka kembali CCTV apakah benar si nasabah menarik uang di ATM tersebut," jelas Tulus.***

Editor:sanbas
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/