Danrem 133 Tadulako yang Gugur dalam Insiden Heli Jatuh Merupakan Putra Sumatera Barat

Danrem 133 Tadulako yang Gugur dalam Insiden Heli Jatuh Merupakan Putra Sumatera Barat
Danrem 132 Tadulako, Kolonel (Inf) Saiful Anwar. (Foto : Istimewa)
Senin, 21 Maret 2016 06:10 WIB

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman memastikan 13 prajurit gugur dalam insiden jatuhnya helikopter milik TNI AD di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (20/03/2016) petang. Danrem 132 Tadulako, Kolonel (Inf) Saiful Anwar termasuk salah seorang prajurit yang gugur saat menjalankan tugas kemiliteran tersebut.

“Sekitar pukul 17.55 WITA telah terjadi musibah yaitu jatuhnya Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171. Penerbangan ini dalam rangka misi melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah,” jelas Tatang Sulaiman dalam rilis yang diterima KRjogja.com.

Penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Namun demikian hingga saat ini, penyebab jatuhnya Helikopter tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Sementara itu, Kolonel Saiful Anwar sendiri merupakan putra Minang yang berasal dari Jorong Koto Gadang Nagari Padang Ganting, Kecamatan Padang Ganting, Tanah Datar.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, mengatakan sosok Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar sebagai sosok pemimpin yang bertanggung jawab. Longki mengatakan, tanggung jawab Kolonel Inf Saiful Anwar terhadap kepentingan bangsa dan negara terbukti saat beliau wafat dalam menjalankan tugas operasi penumpasan terhadap kelompok sipil bersenjata di Poso.

"Saya terakhir kali bersama Pak Danrem waktu pisah pada acara pisah sambut Kapolda Sulteng. Beliau duduk di samping saya. Beliau adalah pemimpin sangat bertanggung jawab," ujar Longki yang dihubungi di kediaman dinas Saiful Anwar di Palu, Minggu (20/3/2016).

Longki bersama jajaran pejabat daerah lainnya dan keluarga menyatakan turut berbelasungkawa atas tragedi jatuhnya helikopter yang mengangkut Danrem bersama sejumlah perwira lainnya dan kru penerbang pada Minggu sore sekira pukul 17.55 WITA di Poso.

"Kita sangat sedih kehiangan beliau. Kami pemerintah daerah, keluarga dan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah berbela sungkawa atas peristiwa ini. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah," katanya.

Sebagai wujud bela sungkawa tersebut, Longki bersama keluarga dan jajaran pemerintah provinsi, Minggu malam, melayat ke kediaman Danrem, Jalan Suprapto Kota Palu.

Di kediaman tersebut sedang berlangsung pembacaan ayat suci Alquran Surah Yasin. Akses jalan ke kediaman tersebut juga ditutup untuk umum.

Rencananya malam ini jenazah akan disemayamkan di kediaman Danrem setelah dievakuasi dari rumah sakit umum Poso.

Longki mengatakan helikopter yang mengangkut Danrem bersama rombongan hendak mendarat di bandara Kasiguncu Poso, namun diduga akibat cuaca buruk heli yang ditumpangi mengalami kecelakaan.

"Mereka dari Napu mau ke Poso. Begitu mau mendarat di Bandara Kasiguncu ternyata cuaca buruk," katanya.

Helikopter yang mengangkut 13 orang tersebut adalah Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf. Saiful Anwar, Dandenpom Palu Letkol CPM Teddy S Prapat, Kol Inf Ontang (BIN), Kakesdim 1307 Poso Kapten CKM Yanto, Kolonel Heri Setiaji (Bais TNI).

Selain itu ada juga Kapenrem 132/Tadulako Mayior Inf Fakih Rasyid dan Ajudan Danrem Prada Kiki.

Sementara kru Penerbad yakni Kapten Pnb Agung (Pilot), Lettu Pnb Wirahadi (copilot), Letda Tito (copilot), Sertu Bagus Serda Karmin dan Pratu Bangkit.

Heli tersebut jatuh sekitar pukul 17.40 WITA di kebun milik warga di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.
(***)

Editor:Calva
Sumber:Okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/