Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
24 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
4
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77

Hasil Pemeriksaan Konsultan Forensik Hypnotist Australia, Diduga Ini Motif Jessica Racun Mirna

Hasil Pemeriksaan Konsultan Forensik Hypnotist Australia, Diduga Ini Motif Jessica Racun Mirna
Jessica Wongso. (dream)
Sabtu, 19 Maret 2016 10:36 WIB
JAKARTA - Fakta-fakta baru terungkap dalam penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Seorang konsultan forensik hypnotist di Australia, Kirdi Putra telah berhasil meminta keterangan tersangka Jessica Wongso dan tokoh-tokoh kunci lainnya dalam kasus pembunuhan Mirna.

Dari keterangan tersebut diketahui bahwa Jessica dan Mirna bertemu saat sama-sama belajar di Sydney's Billy Blue College of Design. Menurut Putra, hubungan keduanya kemudian renggang dan tidak berjumpa satu sama lain selama kurang lebih lima tahun.

Pada waktu itu, beberapa teman Jessica menjadi lebih dekat dengan Mirna hingga kemudian akhir tahun lalu Mirna menikah di Bali.

Namun Jessica tidak hadir di pernikahan.

"Sebuah motif yang mungkin adalah semacam kecemburuan dan dendam," kata Putra dikutip dari ABC News.

"Pertama, teman-temannya dibawa pergi. Ditambah lagi Mirna juga mendapat kehidupan yang lebih baik daripada Jessica. Ini yang bisa menjadi motif."

"Ini memang tidak cukup kuat, itu sebabnya saya meminta polisi untuk memeriksa profil psikologis Jessica untuk lebih memahami."

Putra juga telah memeriksa pesan singkat yang dikirim antara Jessica-Mirna dan meminta keterangan teman dan suami Mirna.

Dia mengatakan, tidak ada bukti yang mendukung spekulasi bahwa kedua perempuan tersebut adalah sepasang kekasih.

"Saya tidak melihat ada bahan pendukung pada percakapan mereka di WhatsApp atau gerak tubuh mereka atau berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh suaminya dan teman-teman," katanya.

Menanggapi temuan penyidik di Australia itu, pengacara Jessica Hidayat Boestam mengatakan, kliennya tidak tahu dan tidak ada keterkaitan dengan hal tersebut.

"Setelah berhenti kerja dirinya (Jessica) langsung ke Jakarta dan pada 6 Januari 2016 peristiwa kematian Mirna terjadi. Jadi nggak ada hubungannya," ucap dia.

Hidayat belum ingin berspekulasi mengenai proses penyidikan ini. Dia hanya merasa sedih melihat Jessica yang tidak bisa berbuat banyak.

Dia pun masih tetap berkeyakinan Jessica tidak melakukan pembunuhan Mirna seperti yang disangkakan penyidik.

"Yah jelas Jessica tidak melakukan pembunuhan. Dari CCTv jelas kelihatan tidak melakukan apapun. Ada orang yang menyampaikan ke saya tidak ada gerakan (menuang racun-red). Jessica mana tahu sianida?" ucap dia. ***

Editor:sanbas
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77