Diduga Korban Malpraktik, Siswi SD Meninggal Setelah Dioperasi Dokter Magang di RSUD

Diduga Korban Malpraktik, Siswi SD Meninggal Setelah Dioperasi Dokter Magang di RSUD
Ilustrasi. (tempo.co)
Kamis, 11 Februari 2016 08:13 WIB
MAKASSAR - Penyidik Unit Pidana Tertentu Kepolisian Resor Bone saat ini sedang menyelidiki kasus dugaan malpraktik yang dilakukan FX, seorang dokter magang di Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru, Watampone. “Kami akan segera panggil sejumlah pihak untuk diperiksa, termasuk keluarga korban,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bone Ajun Komisaris Polisi Andi Asdar, kemarin.

Dokter FX dilaporkan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat Kamis pekan lalu. Laporan diajukan sehari setelah Fira Aprilia, 13 tahun. Warga Kelurahan Cellu, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, meninggal dunia usai menjalani operasi lengan kirinya yang patah. “Dokter yang dilaporkan dan pihak rumah sakit juga akan kami periksa,” ujar Asdar.

Menurut ayah Fira, Naharuddin, semasih duduk di kelas 4 SD pada Maret 2015 lalu, teman sekelasnya mendorong Fira hingga terjatuh. Akibatnya, lengan kirinya patah. Fira dibawa ke RSUD Tenriawaru dan dilayani dokter FX. Pada awal Februari 2016 Fira disarankan untuk melakukan foto rontgen. Hasilnya bagus. Tulang lengan yang patah sudah tersambung. Namun, menurut FX perlu dioperasi karena masih ada luka dalam di sekitar tulang lengan itu. “Karena dokter yang menyarankan, saya menurut saja,” ucapnya.

Operasi dilakukan pada Rabu pekan lalu. Saat masuk ke ruang operasi kondisi Fira masih segar bugar. Namun, usai operasi, sekitar pukul 18.00 Wita, muncul bercak merah mulai dari wajah hingga ujung kaki. Keesokan harinya, nyawa Fira tak bisa diselamatkan. “Saya sangat kecewa dan menyesalkan pihak rumah sakit,” tutur Naharuddin.

Dokter FX tidak bisa dimintai konfirmasi. Dia tidak ada di ruang kerjanya. Kepala Sub bagian Humas RSUD Tenriawaru Ramli juga sulit ditemui. Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Andi Kasma Padjalangi mengaku belum mengetahui kasus itu. “Saya akan menelusuri keberadaan dokter itu,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bone itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, FX bukanlah dokter ahli bedah. Dia berstatus dokter magang di RSUD Tenriawaru. Dia hanya bertugas setiap dua minggu sekali. “Dia belum menjadi dokter definitif di rumah sakit ini,” ujar seorang sumber Tempo.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/