Pasukan Pemerintah Kepung Aleppo, 300 Ribu Rakyat Suriah Kelaparan

Pasukan Pemerintah Kepung Aleppo, 300 Ribu Rakyat Suriah Kelaparan
(theguardian)
Rabu, 10 Februari 2016 09:08 WIB
ALEPPO - Ratusan ribu warga Aleppo yang tinggal di beberapa kawasan yang dikuasai militan pemberontak terancam kelaparan setelah selama berminggu-minggu dikepung pasukan pemerintah Suriah.

Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (UNHCR), Selasa, 9 Feruari 2016, lembaganya sangat mengkhawatirkan peningkatan blokade ke kota tersebut bakal kian meningkatkan penderitaan mereka.

"Jumlahnya lebih dari 300 ribu orang yang berada di dalam kota yang dikuasai pasukan oposisi. Mereka terputus dari bantuan kemanusiaan, tidak ada negosiasi tercapai antara kedua belah pihak," ujar UNHCR.

Jika pemerintah meningkatkan pasukannya di sekiar kota berlanjut, tegas UNHCR, Dewan Lokal di kota tersebut memperkirakan sekitar 100 ribu hingga 150 ribu orang kemungkinan mengungsi.

Aleppo adalah salah satu kota terbesar Suriah yang didiami dua juta warga. Kota ini terletak di bagian utara Suriah, dekat perbatasan Turki.

Pasukan pemerintah Suriah, didukung oleh serangan udara Rusia, Iran, dan pejuang Hizbullah Libanon, telah melancarkan serangan besar pekan lalu di seputar kota Aleppo yang membuat kota ini terbelah dua. Satu bagian dikuasai oleh pasukan pemerintah, bagian lainnya oleh pemberontak selama beberapa tahun.

Warga lokal mengatakan kepada Al Jazeera, mereka sangat takut pengepungan tersebut kemungkinan berdampak pada masalah pangan dan harga kebutuhan di kota tersebut bakal tinggi.

Seorang perempuan yang meminta namanya disamarkan Om Steif menerangkan, "Masyarakat di Aleppo sangat takut pada pengepungan pasukan pemerintah. Apa yang akan terjadi terhadap biaya hidup bagi warga seperti saya? Bagaimana mungkin mereka sanggup membeli dengan harga melambung tinggi ketika harga naik dua kali setiap hari. Bagaimana kami menghadapi semua ini?"

Zaid Muhammad, seorang relawan dari Kesh Malek -kelompok aktivis oposisi Suriah- yang berada di sebuah distrik di Aleppo, mengatakan kepda Al Jazeera, bagaimana serangan udara Rusia yang mendukung pasukan pemerintah, membunuhi warga sipil setiap hari.

"Selama tujuh atau delapan jam per hari, jet tempur mereka menginvasi langit dan meneror masyarakat secara psikologis," ucapnya.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/