Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
2
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Luar Biasa, Polisi Muda dan Tampan Ini Jadi Ayah bagi 39 Anak Terlantar

Luar Biasa, Polisi Muda dan Tampan Ini Jadi Ayah bagi 39 Anak Terlantar
Lioao Yifeng dan 'anak-anaknya'. (merdeka.com)
Senin, 08 Februari 2016 11:51 WIB
WUHAN - Lioao Yifeng, polisi muda yang bertugas di desa terpencil Huangpi di Provinsi Wuhan, China, menjadi 'ayah' bagi 39 anak yang ditinggalkan orangtuanya bekerja. PAra orangtua mereka bekerja cukup jauh dari rumah dan sangat jarang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Meski baru berusia 30 tahun, polisi berwajah tampan ini cukup cekatan menangani berbagai masalah warga di desa terpencil itu. Misalnya, dia membantu membuatkan surat keterangan keluarga dan menyelidiki kasus kriminal serta memecahkan masalah antar warga.

Tapi perannya sebagai 'ayah' itulah yang paling berkesan bagi warga desa, seperti dilansir situs Asia One, Minggu (7/2).

Bocah bernama Wan Tianle, delapan tahun, yang pertama memanggil Liao dengan sebutan 'ayah'.

Orangtua Wan sudah bercerai ketika dia baru berusia enam bulan. Dia tidak pernah melihat ibunya lagi sejak itu dan ayahnya kemudian kabur lantaran banyak utang. Kakeknya sudah tidak mampu merawatnya karena hanya bisa berbaring sakit di tenpat tidur. Keluarga mereka harus bergantung pada uang tunjangan dari sang nenek yang sedikit.

Suatu hari Liao mengetahui Wan tidak mampu membayar uang SPP sekolahnya sebesar Rp200 ribu sebulan. Dia kemudian mencarikan uang sebesar itu saban bulan dan memberi sumbangan sekaleng minyak.

Liao juga membawakan satu kilogram daging buat keluarga Wan ketika Festival Musim Semi. Selepas makan malam, sambil melingkarkan tangannya di leher polisi itu, Wan bertanya:

"Paman Liao, bolehkah aku memanggilmu ayah?" Liao terharu mendengar pertanyaan Wan dan meneteskan air mata. Sejak itu dia memutuskan akan menjadi 'ayah' yang baik.

Liao sendiri sudah punya seorang anak berusia dua tahun. Dia tahu betapa pentingnya peran seorang ayah bagi anak-anak.

Di sekolah dasar Gantang Primary School, ada 407 anak-anak terlantar di antara total 689 anak. Dengan bantuan guru, Liao mendata kondisi anak-anak itu dan memberi perhatian lebih kepada 39 anak yang paling menderita nasibnya.

Liao kemudian membangun sebuah ruangan khusus bernama "ruang cinta keluarga" di kantor polisinya. Ruangan itu diisinya dengan buku anak-anak, meja, dan kursi untuk mengerjakan PR.

Liao merasa senang bisa membantu anak-anak terlanta ritu mengerjakan PR dan mengajari mereka tentang keselamatan di waktu luang. Terkadang mereka juga mengadakan perayaan ulang tahun kecil-kecilan.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/