Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Ini Profil Lima Kandidat Presiden FIFA

Ini Profil Lima Kandidat Presiden FIFA
Pangeran Ali, Gianni Infantino, Tokyo Sexwale, Jerome Champagne, dan Sheikh Salman
Sabtu, 30 Januari 2016 09:45 WIB

KONGRES pemilihan Presiden FIFA yang baru akan dihelat kurang dari satu bulan lagi. FIFA pun sudah menentukan lima besar kandidat yang nantinya akan saling bertarung, memperebutkan posisi yang ditinggalkan Presiden sebelumnya yakni Sepp Blatter.

1. Pangeran Ali bin al-Hussein

Kelima kandidat calon Presiden FIFA adalah Pangeran Ali bin al-Hussein, Sheikh Salman Ebrahim al-Khalifa, Gianni Ingantino, Tokyo Sexwale, dan Jerome Champagne. Dari kelima nama tersebut, Pangeran Ali bin al-Hussein merupakan calon yang cukup mencuri perhatian publik.

Dibanding keempat calon lainnya, Pangeran Ali merupakan calon yang berusia paling muda. Saat ini, ia masih berusia 40 tahun. Meski demikian, pria berkebangsaan Yordania itu sudah mempunyai bekal yang mumpuni dan menjanjikan untuk menjadi orang nomor satu FIFA.

Pangeran Ali bisa dikatakan cukup berpengalaman di dunia sepakbola. Meski tidak pernah memiliki pengalaman sebagai atlet sepakbola, tapi ia pernah menduduki jabatan sebagai orang nomor dua di badan organisasi Federasi Sepakbola Dunia.

Putra ketiga dari mantan Raja Yordania tersebut diketahui pernah menjadi Wakil Presiden FIFA, di bawah kepemimpinan mantan Presiden Blatter. Selama dalam masa baktinya, ia dinilai menjalani tugasnya dengan baik.

Salah satu hal yang mengagumkan adalah saat Pangeran Ali membuat FIFA lebih transparan. Ia tidak segan-segan meminta mantan Chairman Komite Etik FIFA, Michael Garcia, untuk mempublikasikan laporan tentang adanya praktik korupsi anggota FIFA dalam penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

“Semua orang harus tahu apa yang sedang terjadi di FIFA,” kata suami dari Princess Rym Al Ali saat itu.

Profil:
Nama: Pangeran Ali bin al-Hussein
Kebangsaan: Yordania
Usia: 40
Latar Belakang: Putra dari mantan Raja Yordania, Presiden Asosiasi Sepakbola Yordania, Penemu dan Presiden Federasi Sepakbola Asia Barat itu (WAFF).
Jabatan Tertinggi di Sepakbola: Wakil Presiden FIFA (2011-2015).
Fakta Unik: Mantan anggota prajurit tentara udara Yordania, Presiden Film Commission Yordania.

2. Gianni Infantino

KANDIDAT lima besar calon Presiden berisi wajah-wajah yang sudah tidak asing lagi di dunia sepakbola. Salah satu kandidat yang sudah banyak dikenal para pecinta sepakbola adalah Gianni Infantino.

Infantino saat ini dikenal sebagai Sekretaris Jenderal di Federasi Sepakbola Eropa (UEFA). Karena itu, tak heran apabila wajah pria berkebangsaan Swiss dan Italia tersebut sudah sering bermunculan di berbagai media.

Di usianya yang lebih muda ketimbang para kandidat lainnya (kecuali Pangeran Ali bin al-Hussein) yakni 45 tahun, Infantino sudah sangat berpengalaman di dunia sepakbola. Betapa tidak, sebelum bergabung dengan UEFA, ia diketahui sempat bekerja sebagai Sekjen di Pusat Pembelajaran Olahraga Internasional (CIES) Universitas Neuchatel yang ada di Swiss.

Saat itu, Infantino menjabat sebagai penasihat berbagai organisasi sepakbola di Italia, Spanyol, dan Swiss. Pengalamannya di CIES pun diyakini menjadi bekal pria lulusan Universitas Fribourg di Swiss tersebut untuk bekerja di UEFA.

Infantino akhirnya bergabung dengan UEFA pada 2000. Saat pertama kali bergabung, ia menduduki posisi sebagai pengacara dan administrator olahraga federasi sepakbola tertinggi di Benua Biru tersebut.

Ayah dari empat anak itu dinilai selalu menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik. Alhasil, posisinya pun terus meningkat hingga akhirnya diangkat menjadi Sekjen pada 2009.

Profil:
Nama: Gianni Infantino
Kebangsaan: Swiss dan Italia
Usia: 45 tahun
Latar Belakang: Pengacara dan administrator olahraga yang sudah bergabung dengan UEFA sejak 2000.
Jabatan Tertinggi di Sepakbola: Sekretaris Jenderal UEFA.
Fakta Unik: Lahir di kota Swiss Alpine Brig, hanya berjarak 9,6 kilometer dari tempat lahir mantan Presiden FIFA sebelumnya, Sepp Blatter.

5. Sheikh Salman

PANGERAN Ali bin al-Hussein bukan satu-satunya kandidat dari lima besar calon Presiden FIFA yang mempunyai silsilah kerajaan. Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa diketahui memiliki latar belakang keluarga yang serupa dengan Pangeran Ali.

Sheikh Salman berasal dari keluarga kerajaan di Bahrain. Meski demikian, pria 50 tahun itu sudah sangat berpengalaman di dunia sepakbola. Bahkan, saat ini ia menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Federasi Sepakbola Asia (AFC).

Sheikh Salman mulai terjun di dunia sepakbola sejak ia bermain di tim muda klub Bahrain, Riffa Club, pada era 80-an. Saat itu, ayah dari tiga anak tersebut sempat bermain dalam kompetisi sepakbola Bahrain divisi satu.

Namun, pada akhirnya Sheikh Salman memilih untuk fokus pada bidang akademinya dan meninggalkan cita-citanya menjadi pemain sepakbola. Meski demikian, cintanya pada sepakbola tak pernah berakhir. Pada 1996, ia mampu menduduki jabatan sebagai chairman di Timnas Bahrain.

Kemampuannya mengelola dunia sepakbola membuat Sheikh Salman promosi menjadi Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) pada 1998. Tak berhenti sampai di situ, akhirnya lulusan Universitas Bahrain itu diangkat menjadi Presiden BFA dua tahun kemudian.

Di bawah masa kepemimpinannya, Timnas Bahrain meraih beberapa pencapaian gemilang, dua di antaranya adalah tembus hingga babak playoff akhir Piala Dunia 2006 dan 2010. Tak hanya itu, Al-Ahmar –julukan Timnas Bahrain– juga menembus semifinal Piala Asia 2004.

Profil:
Nama: Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa
Kebangsaan: Bahrain
Usia: 50 tahun
Latar Belakang: Anggota keluarga kerajaan Bahrain, banyak berkontribusi untuk Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA), menjadi Presiden BFA pada 2002 saat masih berusia 36 tahun.
Jabatan Tertinggi di Sepakbola: Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Fakta Unik: Senang memburu babi hutan.

3. Tokyo Sexwale

TOKYO menjadi satu-satunya wakil dari Benua Afrika di pemilihan Presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) kali ini. Di antara keempat kandidat lainnya yang ada di daftar di lima besar, Sexwale bisa dibilang sebagai sosok yang paling asing di mata para pencinta sepakbola dunia.

Sexwale memang bukan seperti Pangeran Ali, Infantino, Sheikh Salman, dan Champagne yang saat ini menduduki posisi dalam waktu yang lama di badan organisasi FIFA. Pria 62 tahun itu hanya sempat tergabung di beberapa komite dalam badan organisasi FIFA dalam waktu yang tidak lama.

Salah satu komite yang paling lama bagi Sexwale adalah Komite Rasisme dan Diskriminasi FIFA. Selama ini pria kelahiran Afrika Selatan itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja sebagai politikus, aktivis, dan pebisnis.

Selama bekerja di FIFA, Sexwale mampu melakukan perubahan sesuai dengan bidang komite yang dijalaninya. Salah satu pencapaiannya yang patut diapresiasi adalah saat dirinya terlibat untuk mengurusi masalah antara Federasi Sepakbola Israel dan Federasi Sepakbola Palestina.

Saat itu, pria lulusan Universitas Afrika Selatan tersebut diberi perintah langsung oleh mantan presiden FIFA, Sepp Blatter. Bersama dengan timnya, termasuk Jerome Champagne yang saat itu masih duduk sebagai direktur hubungan internasional, ia bisa melakukan misi diplomasinya dengan lancar.

Tidak hanya itu, Sexwale juga banyak terlibat dalam pelaksaan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Pria yang pernah menjadi tahanan bersama Nelson Mandela selama 13 tahun itu dinilai memberikan banyak berkontribusi dalam memajukan dan menghapus diskriminasi sepakbola Afrika.

Profil:
Nama: Tokyo Sexwale
Kebangsaan: Afrika Selatan
Usia: 62 tahun
Latar Belakang: Salah satu penggerak kampanye terkait rasisme di Afrika, pernah menjadi tahanan bersama Nelson Mandela selama 13 tahun, pernah menjadi menteri pemerintahan Afrika Selatan.
Jabatan Tertinggi di Sepakbola: Anggota beberapa komite di FIFA, termasuk Komite Rasisme dan Diskriminasi.
Fakta Unik: Pernah menjadi pembawa acara di reality show The Apprentice Afrika Selatan.

4. Jerome Champagne

GIANNI Infantino bukan satu-satunya kandidat dari Eropa pada pemilihan Presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) kali ini. Jerome Champagne merupakan satu sosok wakil Eropa lainnya yang menembus lima besar calon suksesor Sepp Blatter.

Champagne bukan sosok baru dalam badan organisasi FIFA. Pria 57 tahun itu sempat menduduki beberapa jabatan dalam 11 tahun berpetualang di dalam federasi sepakbola tertinggi dunia tersebut.

Sebelum mengarungi dunia sepakbola, Champagne pernah menjadi diplomat Prancis selama 15 tahun, tepatnya sejak 1983 hingga 1998. Pertama kali ia terjun dalam dunia sepakbola saat berkontribusi dalam seremonial Bastille Day di Los Angeles menjelang final Piala Dunia 1994.

Sejak saat itu, pria kelahiran Paris itu semakin sering terlibat dalam ajang sepakbola. Pada 1997, ia menjadi penasihat diplomatis dan chief protocol Komite Organisasi Prancis (CFO) untuk Piala Dunia 1998. Dalam acara itulah ia bertemu dengan Sepp Blatter.

Pertemuan tersebut rupanya membuat Champagne diangkat menjadi penasihat internasional di FIFA usai Blatter diangkat jadi Presiden FIFA. Ia pun terhitung gabung dalam badan organisasi FIFA sejak 1999 hingga 2010.

Empat jabatan dirasakannya selama 11 tahun bekerja di FIFA. Jabatan pertama yang dipegangnya adalah penasihat internasional presiden (1999-2002), wakil sekretaris umum (2002-2005), delegasi presiden (2005-2007), dan terakhir direktur hubungan internasional (2007-2010).
Champagne dikenal memiliki kemampuan dalam menangani situasi diplomatis yang sulit. Salah satu pencapaiannya adalah saat ia mengatasi masalah hubungan antara asosiasi sepakbola Israel dan Palestina, serta federasi sepakbola Kosovo untuk menjadi anggota FIFA.

Champagne memutuskan keluar dari FIFA pada 2010 untuk bergabung sebagai penasihat di Federasi Sepakbola Palestina (PFA) dan Komite Olimpiade Palestina (POC). Tak hanya itu, selama ini ia juga sempat bekerja di Federasi Sepakbola Kosovo, Federasi Sepakbola Siprus Turki (CTFA), dan terakhir di klub sepakbola Republik Demokratik Kongo, TP Mazembe of Lubumbashi.

Profil :
Nama: Jerome Champagne
Kebangsaan: Prancis
Usia: 57 tahun
Latar Belakang: Mantan diplomat Prancis, bekerja di dunia sepakbola sejak Piala Dunia 1998 dan menghabiskan 11 tahun di FIFA, di bawah kepemimpinan Sepp Blatter.
Jabatan Tertinggi di Sepakbola: Direktur Hubungan Internasional FIFA.
Fakta Unik: Dipromosikan oleh Pele dan Robbie Keane untuk menjadi kandidat Presiden FIFA.

Editor:M. Usandi
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/