Kisah Anjing Misterius Penjaga Puncak Tertinggi di Indonesia, Ini Foto Penampakannya

Kisah Anjing Misterius Penjaga Puncak Tertinggi di Indonesia, Ini Foto Penampakannya
Anjing penjaga Puncak Carstensz. (detiktravel)
Senin, 25 Januari 2016 08:30 WIB
JAKARTA - Ada kisah tentang anjing penjaga Puncak Carstensz, gunung tertinggi Indonesia di Papua. Anjing ini konon tak bisa dilihat sembarangan orang dan bisa mencelakakan orang jahat.

Kembali membuka memori tentang Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 pada bulan Agustus kemarin, saya teringat satu hal. Satu hal yang masih janggal, karena saya lihat dengan mata kepala sendiri. Sesosok kaki anjing di balik batu, kala berada di Basecamp Danau-danau, di ketinggian 4.330 Mdpl.

"Ah kamu tidak mungkin lihat," ujar Malama, porter setempat kepada saya kala itu.

Minggu (24/1), saya bertemu lagi dengan Maximus Tipagau di Jakarta. Ketua panitia Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015, sekaligus masyarakat asli suku Moni, yang mendiami Desa Ugimba di dekat Puncak Carstensz.

Maximus membuka laptopnya, lalu menunjukkan gambar anjing-anjing yang mendiami kawasan di sekitar Basecamp Danau-danau. Ya, kakinya mirip anjing yang saya lihat kala itu!

"Kami menyebutnya Sege Home yang artinya penjaga siang dan malam. Tak sembarang orang bisa melihat. Kamu beruntung masih bisa lihat kakinya," ujar Maximus sambil tertawa.

Anjing Penjaga Puncak Carstenz

Maximus kemudian membeberkan kisah anjing tersebut, yang dipercaya oleh suku Moni sebagai penjaga Puncak Carstensz, puncak setinggi 4.884 mdpl. Mengapa tidak sembarang orang bisa melihatnya Max?

"Anjing ini hanya bisa dilihat oleh orang yang punya hak wilayat (hak tanah adat), seperti dari keturunan Tipagau dan Kobogau. Saya sendiri, sudah sering kali naik sampai Basecamp Danau-danau tapi baru pertama kali bertemunya sekali, di tahun 2012," paparnya.

Pria yang juga pendiri tur operator Adventure Carstensz ini kemudian menceritakan pengalamannya tersebut. Kala itu di siang hari, dia sedang beristirahat di tenda dan si anjing yang berwarna hitam mendekatinya. Anjingnya hanya berputar-putar mengelilingi tendanya.

"Saya usir dia tidak mau. Dia diam saja, tidak minta makan atau apa. 3 Jam saya bisa melihatnya dari dekat, itu luar biasa," kenang Maximus.

Lalu bagaimana, jika bukan orang yang punya hak wilayat, bisakah bertemu anjing Sege Home? Menurut Maximus, kesempatannya sangat kecil. Kalau pun melihatnya, badan si anjingnya tidak utuh semua. Sama seperti saya, yang hanya melihat kakinya dan kemudian masuk ke bagian belakang bebatuan. Sempat saya tunggu beberapa menit, tapi anjingnya tidak keluar-keluar juga dari balik bebatuannya.

"Makanya kamu beruntung melihat dan Malama juga bilang tidak mungkin kamu melihat bukan?" ungkap Maximus.

Percaya tidak percaya, lanjut Maximus, anjing itu bisa berubah jadi manusia dan menyerang orang-orang dengan niat jahat tersebut. Atau, jumlahnya bisa mencapai puluhan dan sampai-sampai memakan orangnya!

"Bagi orang-orang yang punya niat jahat dan hatinya kotor saat ke Basecamp Danau-danau atau mau naik Puncak Carstensz, anjing itu bisa menyerang," kata Maximus dengan yakin

Jika dipikir secara ilmiah, bisa jadi anjing itu merupakan jenis dingo (Canis lupus). Dingo adalah anjing liar yang hidup di kawasan Australia dan Asia Tenggara. Anjing ini mirip anjing biasa dan serigala, karena kalau dalam ilmu biologi, dingo berasal dari keluarga Canidae.

Dingo pun biasa hidup di kawasan pegunungan. Mereka karnivora, berburu hewan yang lebih kecil ukurannya seperti tikus atau kadal. Beberapa informasi yang didapat detikTravel, anjing yang ada di sekitar Puncak Carstensz juga masuk dalam jenis dingo. Anjing ini dan juga kanguru pohon Papua adalah bukti kemiripan fauna Australia dan Papua.

Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana cara dingo bertahan hidup di ketinggian 4.000 mdpl lebih di Papua. Tidak banyak hewan lain juga di sana, walau ada bebek yang migrasi dari Australia, tapi itu tidak tentu juga.

"Memang, sampai saat ini sayangnya belum ada tim peneliti flora dan fauna ke Puncak Carstensz. Saya sendiri tidak tahu dia makan apa, populasinya ada berapa dan bagaimana hidupnya. Anjing ini masih jadi misteri," tutup Maximus.(Afif Farhan/detiktravel)***

Editor:sanbas
Sumber:detiktravel
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/