Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Kapal Sapi Jokowi Kosong, Ternyata Ini Penyebabnya

Kapal Sapi Jokowi Kosong, Ternyata Ini Penyebabnya
Kapal pengangkut sapi dari Indonesia bagian timur ke Pulau Jawa.
Senin, 25 Januari 2016 08:15 WIB
JAKARTA - Peternak sapi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku rugi mengirim sapi ke Jakarta menggunakan kapal ternak yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harga jual sapi dari NTT hanya dihargai Rp35 ribu per kilogram (kg) sapi hidup.

"Harganya terlalu murah sehingga kami rugi, jika mengirim mengunakan kapal itu," kata seorang pengusaha sapi Buce Frans kepada wartawan, Senin 25 Januari 2016.

Akibat peternak sapi yang enggan menjual sapi yang akan diangkut menggunakan kapal ternak, maka kapal ternak KM Camara Nusantara I dua kali pulang kosong ke Jakarta.

Selama ini, menurut dia, petani di NTT tetap mengirimkan sapi ke Jakarta, namun mereka enggan menggunakan kapal ternak, tapi menggunakan kapal barang dari pengusaha yang membeli sapi dengan harga yang sesuai.

"Kami tetap kirim sapi ke Jakarta dan Kalimantan, tapi kepada pengusaha yang mau beli dengan harga yang wajar," katanya.

Mereka mengaku stok sapi NTT masih cukup untuk dikirim ke Jakarta dan Kalimantan. Karena itu, mereka meminta kepada pemerintah agar mengevaluasi pengusaha yang ditunjuk pemerintah agar membeli sapi dari NTT dengan harga yang wajar. "Harus dievaluasi lagi sehingga kami tidak dirugikan," katanya.

Kapal Ternak KM Camara Nusantara II yang sedianya mengangkut ternak dari NTT ke Jakarta dilaporkan dua kali pulang tanpa muatan ke Ibu Kota. Sebabnya peternak enggan menjual sapi yang akan diangkut dengan kapal itu, karena harga murah.

Sapi yang diangkut menggunakan kapal ternak hanya dibeli dari peternak sebesar Rp35 ribu per kg sapi hidup, sedangkan peternak inginkan dijual dengan harga Rp41 ribu per kg sapi hidup.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/