Polisi Tulis TNI Penakut, Wakapolda Minta Maaf

Polisi Tulis TNI Penakut, Wakapolda Minta Maaf
Status Bripda Adrianto di Facebook yang dinilai menyindirkan TNI. (merdeka.com)
Rabu, 20 Januari 2016 21:28 WIB
MAKASSAR - Gara-gara Bripda Andrianto, anggota Sabhara Polres Toraja, Sulawesi Selatan ini mungkin tidak menyangka status yang ditulisnya di media sosial Facebook Jumat lalu (15/1), bakal membuatnya bermasalah.

Dalam statusnya, polisi yang baru lulus tahun lalu itu menulis bernada mendiskreditkan institusi TNI, terkait penanganan teroris di Jalan Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu, dengan menyebut TNI penakut. Status ini lantas mendapat respons dari berbagai pihak.

Kapolres Toraja, AKBP Arief Satriyo tidak tinggal diam setelah mendapatkan laporan tersebut. Pihaknya sangat menyayangkan sikap tersebut.

"Karena ketidaktahuan, ketidakpahaman anggota ini, meng-upload begitu saja komentar mendiskreditkan rekan TNI. Anggota ini tidak menyadari akan efeknya ke depan. Saya langsung perintahkan menghadap dan saya sendiri yang hukum. Dan yang bersangkutan sudah minta maaf," kata AKBP Arief Satriyo kepada merdeka.com, Rabu (20/1).

Ditambahkan, pihaknya berharap agar ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk hati-hati berperilaku di media sosial, termasuk anggota-anggotanya karena akan menuai polemik yang bisa merusak hubungan Polri dan TNI yang selama ini sudah terjaga.

Wakapolda Sulsel Minta Maaf

Akibat ulah anak buahnya tersebut, Wakapolda Sulsel, Brigjen Polisi Gatot Edy Pramono minta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kodam VII/Wirabuana di Makodam VII/Wirabuana di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu, (20/1).

"Ini sudah clear. Kami sudah bertemu jajaran Kodim setempat dan menyampaikan permasalahannya dan itu dipahami. Saya sudah sampaikan permohonan maaf atas ulah anak buah saya," kata Kapolres Toraja, AKBP Arief Satriyo yang dikonfirmasi via ponselnya, Rabu, (20/1).

Arief mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan ke pimpinan di Polda Sulsel. "Bapak Wakapolda juga sudah minta maaf dalam Rapim Kodam tadi pagi," katanya.

Tambahnya, tindakan anak buahnya itu karena ketidaktahuan, ketidakpahaman akan efeknya ke depan dari ungkapan di media sosial itu. Bripda Adrianto baru lulus tahun kemarin.

Rapim itu dihadiri unsur-unsur pimpinan TNI se regional Sulawesi yang masuk wilayah hukum Kodam VII. Rapim ini adalah Rapim hari ketiga atau hari terakhir untuk membahas berbagai aspek khususnya masalah peran TNI di tengah masyarakat karena dalam rapim ini juga dihadiri unsur-unsur pemerintahan dan Kepolisian se Sulawesi.

Diketahui, sebelumnya Bripda Adrianto, anggota Polres Toraja yang bertugas di satuan Sabhara ini menulis status di akun facebooknya, Jumat, (15/1). Status yang dipostingnya itu bernada mendiskreditkan TNI terkait ledakan bom di jl Thamrin beberapa waktu lalu. Disebutnya TNI bersembunyi di belakang polisi saat ledakan bom.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/