“Di lokasi wisata bisa tidak hujan, tapi di hulu atau hilir sungai terjadi hujan besar dan berlangsung lama. Inilah yang sering membahayakan wisatawan,” kata Titi Bachtiar, penggiat geotrek wisata bumi, Sabtu, 19 Desember 2015.
Kondisi serupa pada lokasi wisata curug atau air terjun juga perlu diwaspadai. Wisatawan, menurut Titi, diminta tidak terlena dengan kondisi air yang tampak mengalir biasa ketika datang. Sebab, kondisi itu bisa berubah sewaktu-waktu ketika musim hujan. “Kalau langit terlihat sudah mendung, segeralah menghindar,” ujarnya.
Di Jawa Barat misalnya, anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung, ini mengatakan hujan biasanya terjadi mulai tengah hari sampai sore. Titi menyarankan agar berwisata di air terjun atau sungai cukup sampai menjelang tengah hari saja. “Kalau sekedar melihat air terjun dari jarak aman tidak menjadi masalah,” kata dia.
Sejumlah pengelola tempat air terjun menyatakan, lokasi wisata air saat musim hujan bisa menjadi rawan bagi pengunjung. Albert, petugas di lokasi wisata Curug Cilember, Puncak, Bogor, mengatakan tempat itu aman dari bahaya banjir saat musim hujan, karena air terjun berasal dari mata air, bukan dari anak-anak sungai.
“Kalau untuk mandi di bawah air terjun sebaiknya jangan, karena suka banyak batuan,” ujar Albert, Sabtu, 19 Desember 2015.
Petugas pemasaran Curug Cibereum, Dadang, juga mengatakan lokasi wisata di lereng Gunung Pangrango tersebut aman dari bahaya banjir meskipun air terjun lebih deras saat musim hujan. Walau begitu ketika hujan deras, pengunjung diminta tidak mandi di sekitar lokasi air terjun. ***
