Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
24 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
23 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
4
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
22 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
5
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan

Saran buat Para Caleg

Selasa, 23 Oktober 2018 22:34 WIB
Saran buat Para CalegH Iqbal Ali
SALAH satu pilar demokrasi dalam berbangsa di negeri kita adalah lembaga legislatif. Lembaga yang seharusnya dihuni oleh orang-orang cerdas, bermoral dan selalu pro rakyat. Mereka adalah pejuang rakyat, penampung aspirasi serta jembatan antara pemerintah dan rakyat. Jelas tugas mereka sangat mulia dan tidak main-main.

Kini pemilu sudah dekat, partai dan caleg sudah sibuk mengambil ancang -ancang bagaimana memenangkan pertarungan merebut kursi di lembaga legislatif. Dari segi jumlah caleg sangat menggembirakan, ada parpol yang panen caleg namun ada pula yang minus sehingga diiklankan.

Secara kuantitas, oke-oke saja, namun secara kualitas, inilah yang perlu dijawab dengan jujur. Ketika masyarakat mengetahui si A, si B menjdi caleg, muncullah berbagai komentar yang fokusnya kearah kepantasan dan kepatutan.

Berdasarkan pengamatan atau pendapat umum bukan hasil survei terhadap kualitas caleg terutama DPRD, menyebutkan bahwa; 10% caleg berkualitas. 50% pas-pasan dan sisanya 40% tak berkualitas alias tak pantas.

Terhadap yang tidak berkualitas sulit untuk dipoles karena memang dari sononya sudah begitu. Sedangkan yang pas-pasan masih ada harapan jika mereka mau belajar, mau berubah dengan banyak membaca dan tidak malu bertanya. Mengukur kualitas caleg sebetulnya tidak sulit, serahkan saja kepada yang bersangkutan. Dan jangan lupa yang perlu bahwa dihadapan mereka telah menunggu fungsi-fungsi legislatif yaitu penganggaran, perundang-undangan dan pengawasan. Pertanyaanya adalah, bagaimana kemampuan dan kecerdasan mereka menghadapi fungsi -fungsi tersebut.

Bagaimana mereka menghadapi politik anggaran, sejauh mana menguasai perundang undangan termasuk sistem politik di indonesia, bagaimana metode dan teknis pengawasan, sudahkah mereka kuasai. Lalu last but not least, kemampuan argumentasi yang bernas dan penguasaan bahasa atau kata yang tepat untuk berdiskusi? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh caleg dengan jujur.

Setelah dijawab maka anda akan tahu siapa anda sesungguhnya, apakah pantas menjadi anggota legislatif atau tidak. Jarang sekali partai memberikan kejelasan tentang caleg mereka kepada masyarakat.

Bagaimana komitmennya, rekam jejaknya dan yang penting moralnya. Jangan hanya menonjolkan ijazah dan kepopuleran. Padahal sarjanapun belum tentu disebut berkualitas apalagi sekedar populer. Hal demikian tentu akibat buruknya manajemen partai, terutama rekrutmen caleg yang selalu menjadi pertimbangan hanya materi dan popularitas. Padahal bangsa ini butuh pemimpin-pemimpin cerdas, pekerja keras, bermoral dan selalu pro rakyat.

Saran

Agar tidak terulang kesalahan yang sama seperti pemilu-pemilu sebelumnya, kita berikan saran terutama kepada caleg sekaligus partai.

Pertama, introspeksi diri, merenung, yang merupakan langkah awal. Dengan merenung kelebihan dan kekurangan akan diketahui dan cepat-cepa

t ditutupi dengan berusaha keras, banyak belajar, banyak bertanya, banyak membaca sehingga berwawasan luas.

Kedua, anda adalah orang yang beragama, ingatlah ajaran agama bahwa moral dan rasa malu tak boleh ditinggalkan. Anda adalah pejuang rakyat, menampung aspirasi, sadarilah bahwa tugas anda tidak main-main.

Ketiga, tetap berpegang teguh kepada Pancasila, tinggalkan Dwisila yaitu : Kekuasaan Yang Maha Esa dan Keuangan Yang Maha Kuasa.

Keempat, jika belum pantas jangan memaksakan diri, anda akan disorot, dicemooh, dicaci dan dimaki. Kecuali jika anda termasuk yang tebal muka.

Selanjutnya kepada Parpol, hendaknya berhati-hati merekrut caleg, jangan lupa rekam jejak mereka, kualitas dan integritasnya. Jika tidak, partai anda siap dicemooh dan akan dijauhi konstituen.

Demikian saran buat caleg dan parpol, mudah-mudahan jadi masukan sehingga harapan rakyat agar bangsa kita terhindar dari politisi-politisi busuk dan politisi-politisi pencari kerja. Selamat, dan jangan lupa sekali lagi untuk merenung.***

Drs H Iqbal Ali, MM adalah Ketua STISIP Persada Bunda 2008-2016 dan Ketua Pembina IKMR Provinsi Riau.

Kategori:Ragam
wwwwww