Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/

Ibarat Menyimpan Apel Busuk

Ibarat Menyimpan Apel Busuk
GoRiau.com saat bersama Ustaz Mujahidin Nur (bersurban) di Kediaman Walikota Parepare. (GoRiau.com/Muslikhin)
Sabtu, 14 Januari 2017 22:35 WIB
Penulis: Ustaz Mujahidin Nur
SETIAPorang pasti pernah merasakan sakit hati karena perbuatan orang lain, entah disengaja atau tidak disengaja. Rasa sakit yang terus disimpan akan mengakibatkan hati merasa sedih dan tidak nyaman. Apalagi jika disimpan dalam waktu yang lama, sakit hati akan menimbulkan penyakit hati yang lebih berbahaya yakni dendam. Ada sebuah kisah menarik yang patut Anda simak mengenai dendam.

Ada seorang guru di sekolah dasar yang ingin mengajarkan kepada anak didiknya betapa pentingnya menjaga hati dari perbuatan dendam. Suatu hari, guru tersebut meminta siswanya untuk menuliskan daftar seluruh nama teman atau orang lain yang pernah menyakiti hati mereka. Kemudian, Sang Guru meyuruh mereka menghapus nama-nama yang telah ditulis itu apabila mereka sudah memaafkannya. Mengejutkan, ternyata banyak anak yang masih memiliki daftar panjang orang yang belum mereka maafkan.

Kemudian sang guru menyuruh mereka menuliskan nama yang belum terhapus tadi pada sebuah apel, satu nama satu apel. Mereka sangat gembira, mereka menyangka Sang Guru akan menyuruh mereka untuk memakan apel itu sebagai wujud balas dendam. Bahkan ada anak yang bersemangat menulis puluhan nama di atas puluhan buah apel.

Namun, apa yang terjadi? Ternyata, dugaan mereka salah. Mereka harus membawa apel-apel tersebut kemanapun mereka pergi. Baik itu di rumah, di sekolah, saat bermain, bahkan ke kamar mandi. Anak-anak itu mematuhi perintah gurunya. Selama berhari-hari, anak-anak itu membawa kantung plastik berisi 'apel-apel dendam' mereka.

Semakin lama, kegiatan membawa kantung plastik berisi apel itu makin membuat mereka tidak nyaman sendiri. Anak yang paling banyak membawa apel merasa lelah. Apalagi apel-apel itu mulai mengeluarkan bau busuk. Akhirnya, murid-murid itu protes kepada gurunya karena mereka tidak tahan lagi dengan tugas itu.

Sang Guru hanya tersenyum mendengarnya. Kemudian, guru itu berkata, "Apel-apel busuk itu adalah wujud dari rasa dendam kalian kepada orang lain. Apabila kalian terus menyimpannya, maka makin lama akan membusuk dalam hati. Kalian tentu tidak mau menyimpan kebusukan dalam hati, bukan? Maka dari itu, buanglah rasa dendam kalian agar hati kalian bersih dari kotoran busuk bernama dendam,".

Murid-murid tertegun mendengar kata-kata gurunya. Mereka akhirnya memahami maksud dari tugas yang diberikan mereka. Mereka mulai belajar untuk memaafkan kesalahan orang lain dan mengusir rasa dendam dalam hati mereka.

Bijaklah dalam menyikapi dendam. Jika mau hidup terebebani dengan mendendam, silakan. Namun memaafkan adalah jalan yang lebih baik. Mulailah memiliki sikap mudah memaafkan, Insya Allah Anda akan menjadi manusia yang lebih baik.

Tidakkah Anda ketahui Anda memiliki sepasang mata yang bisa membedakan lebih dari 20 juta warna secara cepat. Ketika Edwin Land mengembangkan kamera Polaroidnya yang luar biasa, bahkan terobosan tekhnologi yang mengagumkan ini pun terbatas; untuk mengembangkan satu warna saja dibutuhkan waktu satu jam penuh. Padahal Anda bisa membedakan 10 juta warna dalam sekejap.

Anda berkedip 17 ribu kali sehari untuk melindungi mata dan menjaganya agar tetap lembap sehingga Anda bisa melihat secara jelas. Jantung Anda berdetak setidaknya 100 kali dalam sehari, memompakan setidaknya 6 ribu quart . Anda juga memiliki 100 miliar sel saraf (neuron) otak dan jika semuanya digabungkan dan direntangkan dalam satu garis, panjangnya akan mencapai sekitar 1.000 KM. Otak Andalah yang mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeostesis seperti detak jantung,tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, dan suhu tubuh. Otak manusia juga bertanggungjawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia.

Anda juga mempunyai jantung dengan berat 255 gram bagi laki-laki dan 340 gram bagi perempuan yang setiap harinya berdegup 100.000 kali dalam sehari yang diatur oleh picu jantung atau peacemaker yang terletak di serambi kanan dan bertugas mengirimkan informasi elektronik ke otot jantung untuk berkontraksi sehingga menyebarkan darah ke seluruh tubuh manusia.

Dalam kebersamaan atau interaksi social pasti ada konflik yang membuat manusia saling memusuhi. Dengan permusuhan mereka akan membuat tatanan sosial rusak. Jika satu sama lain tidak ada yang mengalah. Maka, mereka akan terlibat konflik yang berkepanjangan. Membawa dendam sampai mati.

Anda juga mempunyai sistem imunitas untuk melindungi tubuh Anda dari bibit penyakit, menghancurkan mikroorganisme atau substansi asing di dalam tubuh, menghilangkan sel mati untuk perbaikan jaringan dan mengenali dan menghilangkan jaringan abnormal. Berbagai karunia dan kelebihan yang Anda miliki itu bekerja dan tersambung secara otomatis tanpa Anda memikirkan cara kerjanya sama sekali.

Kecuali Anda menghancurkannya dengan berbagai sikap negtaif; pemarah, pendengki, hasud, iri, pendendam dan seterusnya. Sifat-sifat itulah yang akan melemahkan (menghancurkan) berbagai kekuatan hebat yang ada di tubuh Anda.

Karenanya, sikap memaafkan –terbukti-- akan berdampak pada kesehatan; baik fisik maupun mental, menyuburkan kebahagiaan, menenangkan hati, melejitkan potensi bahkan ajaibnya memaafkan dapat memperbanyak rezeki. (Ustaz Mujahidin Nur, Penulis Buku Best Seller dan Direktur The Islah Centre )

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/