Untuk Pak Jokowi

Untuk Pak Jokowi
M Nigara, Wartawan senior olahraga Indonesia. (Istimewa)
Selasa, 24 Mei 2016 12:04 WIB
Penulis: M Nigara
MESKI aku bukan pendukungmu saat Pilpres lalu, tapi sekarang engkau presidenku.. Meski hati kecilku tetap berkeinginan Prabowo menjadi presiden, tapi faktanya engkaulah presiden Indonesia itu..

Aku ingat dan terus teringat Engkau berucap tegas: "Kedepan hukum harus jadi panglima di negeri ini!" Meski awalnya aku tak percaya, tapi ada segerombolan asa mendorong dadaku, sambil berkata: "Ayolah, beri dia kepercayaan untuk menjabarkannya nanti."

Aku mencobanya... Aku melihatnya...... Aku menantinya.... Meski aku tahu, aku bukan siapa-siapa Tapi aku tetap rakyatmu Bagian dari 240 juta itu

Aku juga tak lagi bertahan bahwa aku bagian dari 43 persen pemilih pujaanku Prabowo, meski mimpiku tetap membara

Duhai engkau presiden bagi pendukungmu dan pendukung Prabowo.. Duhai engkau presiden bagi rakyat Indonesia... Masihkah engkau tegas pada hukum sebagai panglima? Masihkah engkau ingin melayani rakyatmu? Masihkah itu?

Jika jawabmu masih, sudahkah pembantumu menjalankan semua itu? Sudahkah engkau yakin hukum yang berjalan telah sesuai? Jika jawabmu sudah, maka tengoklah rakyatmu di bawah...

Budi Gunawan yang telah engkau pilih jadi Kapolri tetapi batal, sekarang telah menduduki posisi Wakapolri setelah sebelumnya memenangkan Pra Peradilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka...

Hadi Poernomo, mantan Kepala BPK juga telah hidup merdeka setelah ia juga memenangkan Pra Peradilan...

Lalu mengapa rakyatmu yang bernama La Nyalla Mattalitti justru terus dikejar-kejar dan dinyatakan buron? Padahal dia telah tiga kali memenangkan Pra Peradilan?

Apakah ada perbedaan antara Pra peradilan Budi Gunawan, Hadi Poernomo dengan saudaraku La Nyalla Mattalitti? Tahukah engkau duhai presidenku?

Atau engkau memang memiliki sesuatu yang membuat pembantumu begitu berjibaku ingin menghabisi saudaraku itu?

Atau engkau memang tak diberi tahu bahwa pembantumu sudah berada di luar janjimu?

Sebagai rakyat, aku hanya melihat ada keadilan yang sedang diabaikan.. Sebagai rakyat, aku hanya menyaksikan ada ketidakadilan sedang merajalela..

Kata guru agamaku, kita sebagai pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban hingga yang sekecil-kecilnya.. Kata guru agamaku, banyak pemimpin yang akhirnya jadi celaka dan masuk neraka karena ia tak mampu memenuhi janjinya...

Itu sebabnya Abu Bakar dan Umar bin Khatab lebih suka berada di tengah rakyarnya karena mereka tak ingin masuk neraka karena abai dalam kepemimpinnya..

Untukmu Presidenku.. Tengohlah rakyatmu.. Tegakkanlah janjimu.. Jangan engkau biarkan pembantumu menyeretmu ke dalam neraka..

Hentikan ketidakadilan itu.. Jangan lupa, kita: Engkau, aku, dia, La Nyalla dan seluruh rakyat Indonesia akan saling bersaksi di hadapanNya.... Saat itu, mulut kita tak lagi mengeluarkan suara...

Saat itu semua kepura-puraan sirna.. Saat itu tak seorang pun, tidak juga mereka yang sekarang mengatakan pasang badan, pendukung setia yang dapat menolongmu.... Aku yakin engkau pasti tahu itu..

Semoga Allah SWT membuka mata dan hatimu.. Aamiin..

* M Nigara adalah Wartawan Senior Olahraga dan Pemerhati Sepakbola

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77