Perpustakaan Membantu Masyarakat Dalam Segala Umur

Perpustakaan Membantu Masyarakat Dalam Segala Umur
Nur Akmal, adalah Kasi Pengelolaan Perpustakaan kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Payakumbuh
Minggu, 17 Januari 2016 13:12 WIB
Penulis: Nur Akmal*)

BERBICARA soal perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan.

Jasa Pelayanan perpustakaan juga dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik, kemudian dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Tujuan perpustakaan juga dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia; e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya.

Pelayanan perpustakaan dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa dan dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

Perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.

Karena itu, banyak alhli perpustakaan yang disebut dengan pustakawan menterjemahkan perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum.


Kemudian yang dikatakan definisi perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan sistem tertentu, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.

Dengan demikian, perpustakaan dapat diartikan secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.


Tujuan pengelolaan dan pengaturan bahan-bahan pustaka tidak lain adalah agar dapat digunakan sebaik-baiknya oleh pemakainya. Lebih jauh lagi adalah bagaimana agar dengan pengaturan tersebut dapat membangkitkan minat setiap pemakai untuk selalu mengunjungi perpustakaan.

Pada tahap selanjutnya dapat mendongkrak minat baca siswa. Dengan demikian, perpustakaan tersebut akan selalu digunakan oleh pemakai atau anggotanya. Pemakai perpustakaan tersebut tergantung atau sesuai dengan unit kerjanya. Tentunya perpustakaan sekolah pemakainya adalah siswa dan pegawai, guru dan masyarakat umumnya.


Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya sumbangan yang sangat besar dan berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas peserta didik serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

Melalui penyediaan perpustakaan, peserta didik dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan peserta didik dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan.

 

Istilah perpustakaan daerah sebenarnya tidak berbeda dengan arti dan fungsi perpustakaan itu sendiri. Tetapi arti perpustakaan daerah biasanya menunjukan letak dan penanggungjawab perpustakaan ada pada pemerintahan daerah, misalkan perpustakaan daerah kota Payakumbuh.

Seandainya kita melihat bagaimana kondisi perpustakaan daerah saat ini, rasanya tidak akan berbeda dengan apa yang penulis simpulkan, walaupun kesimpulan ini belum tentu benar. Kondisi perpustakaan daerah boleh jadi menjadi suatu objek yang kurang bahkan tidak disukai oleh pelajar sekalipun, apalagi oleh pelaku bisnis.

 

Dengan saking diminatinya perpustakaan oleh masyarakat. Terlihat dari grafik kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah Payakumbuh. Dari tahun ke tahun pertumbuhan perpustakaan masyarakat atau TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di kota Payakumbuh, terus mengalami peningkatan. Kantor Perpustakaan dan Arsip kota Batiah ini mencatat, pada tahun 2015 jumlah perpustakaan masyarakat (TBM) mencapai 42 dan kini bertambah 7 TBM lagi dan telah menjadi 49 TBM.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari tulisan ini, bahwa pemberdayaan dan pendayagunaan telematika di kota Payakumbuh, akan lebih cepat terealisasi apabila adanya inovasi dan kreativitas dari kita semua dalam mengembangkan potensi yang sudah ada, salah satunya adalah di perpustakaan daerah.***

 *) Penulis adalah Kasi Pengelolaan Perpustakaan

kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Payakumbuh.

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/