Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
2
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
20 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
21 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
19 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
5
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
6
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
Umum
20 jam yang lalu
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Masihkah Toleransi Antar Agama Indonesia Tinggi? Ini Hasil Survei Terbaru

Masihkah Toleransi Antar Agama Indonesia Tinggi? Ini Hasil Survei Terbaru
dream.co.id
Rabu, 28 Desember 2016 06:30 WIB
JAKARTA-Wahid Foundation bersama Lembaga Survei Indonesia menyebut Indonesia menyimpan potensi masalah yang bisa membuat munculnya intolerensi sosial keagamaan

Indonesia masih didaulat sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Hingga saat ini, sebanyak 207 juta jiwa Muslim hidup menetap dan menjadi warga negara.

Meski demikian, sejumlah potret intoleransi beragama muncul dalam beberapa tahun terakhir. Apakah Indonesia sudah tidak toleran lagi?

Terkait permasalahan ini, Wahid Foundation bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei toleransi beragama di Indonesia pada akhir Maret 2016 lalu. Survei ini dijalankan di 34 provinsi di Indonesia.

Hasil survei ini, yang diunggah di akun Facebook Wahid Found menyebut wajah Muslim Indonesia menyukai perdamaian dan toleransi. Sebanyak 72 persen responden menyatakan menolak tindakan radikal yang menyatakan kekerasan atas nama agama.

Sebanyak 88,39 persen responden menyatakan setiap warga negara bebas memeluk agama dan keyakinan sesuai pikiran dan keseadarannya. Selain itu, 65,35 persen responden berpendapat negara harus melindungi setiap pemikiran yang berkembang di masyarakat.

Sementara 82,3 persen menyatakan Pancasila dan Undang-undang Dasar telah sesuai bagi Indonesia. Sedangkan 67,3 persen responden mendukung nilai-nilai demokrasi.

Meski demikian, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius yaitu menguatnya potensi intoleransi sosial keagamaan. Potensi ini dapat memicu tindakan radikalisme atas nama agama jika dibiarkan.

Survei tersebut juga mencatat sebanyak 600 ribu jiwa menyatakan pernah melakukan aksi radikalisme atas nama agama. Sementara 11 juta jiwa lainnya berpotensi akan melakukan aksi radikalisme jika ada kesempatan.


Editor:Sisie
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/