Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
2
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Tantangan Bangun Jalan Trans Papua Sangat Berat, Pegawai PU Disandera dan Harus Ditebus Rp1 Miliar

Tantangan Bangun Jalan Trans Papua Sangat Berat, Pegawai PU Disandera dan Harus Ditebus Rp1 Miliar
Jalan trans Papua. (detik.com)
Kamis, 14 Januari 2016 10:46 WIB
JAKARTA - Pembangunan Jalan Trans Papua sepanjang 4.325 kilometer (km) bukan pekerjaan mudah. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk menyambungkan berbagai kabupaten dan kota di pelosok Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Demikian seperti disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat berbincang dengan detikFinance, di ruang kerjanya, Selasa (12/1/2016) malam.

"Pekerjaan di Papua itu sangat menantang. Saya bahkan waktu kemarin kunjungan dengan Pak Presiden meninjau ke sana dapat laporan sampai ada pegawai satker (satuan kerja) yang disandera oleh OPM," ujar dia.

Kejadian penyanderaan seringkali terjadi, dan dialami satuan kerja yang bertugas di kawasan yang saat ini masih ditutupi hutan lebat tersebut.

"Malah tadinya saya nggak sadar kalau yang persentasi waktu itu adalah orang PU, karena dia nggak pakai atribut PU. Dia takut disandera, karena kalau di sana pakai atribut PU itu jadi sasaran karena dianggap orang punya duit," tutur Basuki.

Motif penyanderaan berkaitan dengan faktor ekonomi karena setiap orang yang disandera akan dimintai tebusan agar dibebaskan.

"Yang disandera itu dibebaskan, tapi sebelumnya dimintai tebusan dulu Rp1 miliar. Makanya sangat berat kita kalau harus melepas satker atau kontraktor sendiri tanpa pengawalan. Makanya sekarang kita kerja sama dengan Zeni Tempur-nya TNI AD (Tentara Nasional Indonesia)," tandas Basuki.***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/