https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Cerbung Bagian ke-54

Nikah Siri: Kalau Rusman Datang, Tak Siti Izinkan Masuk

Nikah Siri: Kalau Rusman Datang, Tak Siti Izinkan Masuk
Selasa, 10 Januari 2017 19:49 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara
YANG dikemukakan Siti sebentar tadi sedikit agak merisaukan Emak. Apapun masalah, akan tetap saja Rusman punya hak terhadap anak itu. Terlepas ada prahara yang terjadi sebelumnya. Apalagi nanti setelah Rusman meminta tes DNA pula. Duhhh.. tambah kacau...!

''Jadi...?'' tanya Emak lagi.

''Tidak akan Siti izin kan dia menjenguknya'' Siti nampak keras bagai batu cadas. Hal ini bisa saja terjadi, karena dialah yang mengalami derita dan sakitnya.

''Kalau dia bersikeras juga untuk datang...?'' sergah Emak.

''Tidak Siti izinkan dia masuk. Kalau dia memaksa. Siti lapor ke Polisi. Sekarang ini bukan lagi menyangkut anak Mak. Sudah menyangkut marwah dan harga diri Siti dan keluarga. Bagaimana mungkin selama ini dia telah memijak dan melumat harga diri itu. Lalu dengan mudahnya dia ingin melunak begitu saja...

''Itu terserah kau lah. Emak dan keluarga tak bisa menghalangi maksud kau itu. Karena kau yang punya badan dan kau pula yang merasakan sakitnya selama ini'' akhirnya Emak menyerah dan tak ingin berkutat lagi dalam persoalan Cucu nya. Semuanya dipulangkannya pada sikap Siti saja. Dan apapun yang akan dilakukan Siti mereka akan tetap mendukung. Namun keputusan tetap pada Siti.

***

Soal keputusan Siti yang tidak mengizinkan Rusman menjenguk anaknya diberitaukan Emak pada semua keluarga. Dan pada prinsipnya keluarga nya mendukung sepenuhnya sikap Siti itu.

Sore itu Siti sedang bersama si kecil di ruang depan. Cuaca memang agak panas dan gerah. Sepertinya mau hujan. Sementara Bik Ijah lagi sibuk di dapur mempersiapkan sesuatu untuk makan malam dan kebutuhan si kecil.

Sementara Emak sudah kembali pulang karena mennganggap Siti sudah bisa mengurus bayinya. Lagi pula kan ada Bik Ijah. Emak memang ngak bisa lama-lama. Karena Ayah tidak ada yang mengurus.

Mendadak sesaat muncul Rizal dengan motor besarnya memasuki pekarangan. Dia segera saja masuk. Kedatangan Rizal disambut Siti biasa-biasa saja. Sebab keduanya memang sudah sering ketemu.

Rizal segera mendekat kearah anak Siti dengan sikap ceria. Diciumnya pipi si kecil. Si kecil nampak agak menggeliat tapi bibirnya tertawa.

''Tuhhh.. Om.. kumisnya geli,'' kata Siti tertawa ngakak.

''Mamanya ngak dicium…?'' kata Siti mencandai Rizal. Sesaat Rizal lihat kiri kanan. Lalu mengecup kening Siti.

''Duhh... berani ya cium isteri orang...'' wajah Siti mendadak bersemu merah. Padahal tadi dia hanya bercanda. Ternyata Rizal serius.

''Ngapain datang...?'' tanya Siti setelah dilihatnya Rizal duduk di kursi depannya.

''Rindu saja...? Ohhh.. soal si kecil abang beritau si Rusman itu. Ngak apa-apa kan...?''

''Ngak. Tapi dia mau datang melihat si Kecil...'' wajah Siti mendadak murung.

''Biar saja. Agar dia tau.''

''Ya... tapi nanti kalau dia merasa si kecil ini memang anaknya. Gimana...?'' bibir Siti mewek seperti ingin mencurahkan rasa ketidaksetujuannya kalau Rusman datang. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/