Cerbung Bagian ke-19

Nikah Siri: Iya, Siti Hamil

Nikah Siri: Iya, Siti Hamil
Senin, 05 Desember 2016 19:59 WIB
Penulis: Indra Wedhasmara

SEPERTINYA Siti belakangan ini bersikap pasif, tak begitu terbuka. Dia seperti nya ingin menutupi prahara yang pernah terjadi pada dirinya. Namun, mencoba berkarakter seadanya, mungkin untuk menghindari berbagai kecurigaan. Hanya saja, dalam sesaat pertanyaan Bik Ijah tadi membuatnya terkesiap.Padahal, awalnya dia tak menanggapi dengan serius.

Dia merenung dan tepekur, sepertinya ingin menyatukan kembali tragedi masa lalu dari awal hingga akhir lalu menyimpulkannya. ‘’Mungkinkah soal muntah-muntah yang dipertanyakan Bik Ijah lalu dia menjawab soal hamil itu sebagai suatu titik kesimpulan….?’’

Siti mulai dipeluk dan didekap kerisuan, kecemasan. Selama ini dia mencoba untuk menyembunyikan tindak kekerasan yang dilakukan Rusman, berharap agar masalah itu tak meruntuhkan marwah keluarga kedua belah pihak. Namun, dia tak pernah berpikir jika tindakan Rusman itu bisa memunculkan masalah baru.

‘’Tadi Bibik bertanya, soal muntah-muntah iyakan…..?’’ mendadak Siti meluncurkan pertanyaan, bik Ijah mengangguk-angguk.

‘’Biasanya perempuan kalau muntah-muntah selain masuk angin apakah juga ada tanda-tanda lainnya Bik….?’’

‘’Iya, hamil. Seperti yang Siti katakan tadi.’’ spontan saja bicara Bik Ijah, jantung Siti rasanya mau copot. Bagaimanapun juga dia harus mengakui kebenaran itu, sebab dia sendiri yang tau. Sedangkan Bik Ijah mungkin hanya sekedar bertanya, atau dia sedang mendapat titipan tanya dari Emak. Tak begitu jelas. Namun, yang dipersoalkan Bik Ijah tadi mendadak memerangkap kerisauannya.

‘’Apakah mungkin Siti hamil, Bik…’’ suara Siti menggeletar dan tergagap. Dia merebahkan punggung ke ranjang dan kedua kaki dibiarkannya berjuntai di lantai. Sambil berpeluk tangan dengan nafas sedikit sengal ditatapnya langit-langit rumah.Pandangannya seolah kabur.

‘’Bisa iya , bisa tidak. Boleh Bibik bertanya, Siti jangan marah’’ ujar Bik Ijah, Siti hanya diam, namun dia seperti memberikan isyarat pada Bik Ijah kalau dia sudah siap untuk diajukan pertanyaan.

‘’Apakah sebelumnya Siti, ada berhubungan dengan lelaki….?’’ ucap Bik Ijah, meluncur laju saja sergahan tanya itu. Sebab, dia juga tak ingin Siti menanggung beban sendiri. Siti bungkam, hanya nafas saja yang memburu sesak melalui bibir dan hidungnya.

‘’Ada Bik….?,  Siti dinodai Rusman dengan cara memberikan obat, entah obat tidur atau perangsang ke minuman Siti, ketika Siti mencoba menyelesaikan masalah Siti dengan dia agar tak lagi mengusik, sebab Siti sudah punya kekasih. Mungkin, dengan cara seperti itulah dia bisa mengusai Siti. Dan menaklukkan Siti  ‘’Siti menangis terisak bahkan terbata-bata. Kini dia membalikkan tubuhnya menelungkup, dia meratap dan tersedu di situ, bahunya berguncang hebat mungkin menahan keperihan diri. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77