Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
8 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
2
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
8 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
3
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Astaghfirullah, Muslimah Inggris Dipukul, Dijambak dan Ditarik Jilbabnya Hingga Lepas Saat Belanja di Supermarket

Astaghfirullah, Muslimah Inggris Dipukul, Dijambak dan Ditarik Jilbabnya Hingga Lepas Saat Belanja di Supermarket
Muslimah Inggris. (republika.co.id)
Rabu, 22 Juni 2016 19:37 WIB
LONDON- Meski wali kotanya beragama Islam, namun prilaku anti Islam terus berlanjut di London, Inggris. Senin lalu, seorang perempuan Muslim di diserang saat berbelanja bersama anaknya yang berusia empat bulan. Insiden tepatnya terjadi di Superking Supermarket di 785 Wonderland Rd sekitar pukul 17.00.

Menurut keterangan polisi, seorang perempuan tiba-tiba menghampiri korban dan marah-marah. Tak jelas apa yang diucapkannya. Polisi mengatakan, aksen dan suara perempuan tersebut cukup berat hingga sulit dikenali.

Tak hanya marah dan membentak, perempuan berusia sekitar 40 tahun itu juga mendaratkan beberapa bogem mentah pada korban. Ia bahkan menarik hijab korban hingga terlepas. Tak hanya itu, rambut korban pun dijambaknya tanpa ampun. Korban mengalami luka-luka pascainsiden.

Pelaku kemudian meninggalkan toko tanpa dihalangi siapa pun. ManaJer toko tak mau berkomentar terkait insiden ketika dihubungi kantor berita CBC. Polisi saat ini sedang mencari pelaku yang diduga sesama pelanggan toko.

Menurut keterangan, pelaku memiliki tinggi sekitar 165 cm dengan berat 68 kg. Ia berusia sekitar 40 tahun dengan rambut sepundak berwarna hitam. Saat insiden ia menggunakan kaos merah bertuliskan Kanada dan celana hitam dengan tas berwarna hijau.

Insiden ini mendapat kecaman dari banyak pihak. Saleha Khan dari National Council of Canadian Muslim mengatakan insiden rasial seperti ini membawa rasa kurang percaya komunitas Muslim. Seseorang selalu mengalami isu rasial dan ini sangat mengecewakan. "Saya lelah, kecewa dan terluka," kata dia.

Khan mengaku tak ingin menyerah karena jika ia menyerah maka ini tidak akan muncul di publik. Sehingga ia memutuskan untuk bangun dan mengatasi semua ini agar tidak terjadi lagi.

Polisi telah melacak kemungkinan pelaku. Seorang pengguna Twitter mengunggah dua foto diduga pelaku. Namun foto itu sudah dihapus oleh pengguna. Saat diminta komentar oleh CBC, pemilik akun tidak ingin berkomentar.

Namun korban kabarnya telah menyimpan fotonya. Sehingga polisi mulai melanjutkan penyelidikan. Juru bicara London Police Service, Sandasha Bough mengatakan kini mereka fokus pada kemungkinan motif pelaku.

Departemen gang jalanan akan melanjutkan penyelidikan dan meninjau ulang temuan jika sudah semua berkas lengkap. Mereka kemudian akan menentukan apakah serangan termasuk kebencian atau bias. Ini akan menjadi pertimbangan dalam menjatuhkan putusan.

Namun putusan akan muncul jika insiden dibawa dan berakhir di pengadilan. "Ini sangat  mengkhawatirkan untuk siapa pun yang diserang tanpa alasan yang jelas. Ini harus digali hingga ke akar," kata Bough.

Polisi juga menggunakan sosial media dan daring untuk mencari informasi soal pelaku. Insiden kali ini menjadi yang keempat terkait dengan Muslim dalam delapan bulan terakhir. Korban lain mengalami serangan fisik, verbal hingga vandalisme berisi komentar kebencian.

Polisi kota mencatat kenaikan serupa dalam insiden anti-Muslim pada 2015 meningkat 64 persen dari tahun 2014, dengan total 818 serangan.***

Editor:sanbas
Sumber:republika.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/